Surabaya – Paska rentetan lima ledakan bom di Jawa Timur, Kepolisian RI masih memburu satu keluarga yang dicurigai sebagai ‘ideolog utama’ serangan teror tersebut. Satu keluarga yang dimaksud itu diketahui pernah mencoba masuk ke Suriah secara ilegal namun tertangkap kepolisian Turki dan dideportasi ke Indonesia.
“Sudah kita ketahui identitas satu keluarga itu. Tapi saya tak mau sebut namanya karena masih proses pengejaran,” kata Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian saat jumpa pers di Mapolda Jawa Timur, Senin (14/5) siang.
Menurut Tito, pimpinan keluarga itu didaulat sebagai salah-satu ideolog utama kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Surabaya dan sekitarnya. Pimpinan keluarga dimaksud itulah yang terkait dengan keluarga D yang melakukan bom bunuh diri di tiga gereja, Minggu (13/5) dan keluarga TM yang melakukan aksi bom bunuh diri di markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/5).
“Bersamaan dengan informasi ini saya juga mengoreksi informasi sebelumnya yang menyebut keluarga D dan TM pernah pergi ke Suriah. Mereka tak pernah ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Yang coba ke Suriah adalah pimpinan keluarga yang saat ini sedang kami buru,” papar Kapolri.
“Koreksi informasi ini juga sudah saya sampaikan ke tim Densus 88 yang menangani kasus tersebut,” pungkas Tito.