Jakarta – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan, Mabes Polri sudah menerima pemberitahun dari kepolisian Filipina perihal penangkapan Minhati Madrais, istri petinggi ISIS di Marawi, Omarkhayam Maute. Minhati Madrais adalah warga negara Indonesia asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Rikwanto mengakui, Mabes Polri menerima informasi dari Kepolisian Cagayan de Oro pada Minggu (5/11/2017). “Sekitar pukul 09.30 waktu setempat, Tim Gabungan Armed Forces of the Philippines (AFP) dan Philippine National Police (PNP) dari ICPO, MIB, ISG, CIDT-Lanao, 4th Mech and 103rd SAC, melakukan penangkapan terhadap seorang WNI,” kata Rikwanto dalam keterangan tertulis kepada wartawan.
WNI bernama Minhati Madrais beserta enam anaknya di 8017 Steele Makers Village, Tubod Iligan City. Dalam penangkapan, polisi menyita beberapa barang bukti yang diduga bahan pembuat alat peledak. Selain itu dia juga membawa paspor yang telah habis masa berlakunya. Saat ini Minhati bersama anaknya berada di kantor polisi Iligan City untuk menjalani pemeriksaan.
Berdasarkan catatan kepolisian, Minhati lahir di Bekasi pada 9 Juni 1971 dengan nomor paspor A 2093379. Menurut catatan imigrasi Filipina, Minhati tiba di Manila tahun 2015. Visanya telah habis masa berlakunya pada 30 Januari 2017.
Minhati Madrais masuk dalam daftar buron otoritas Filipina terkait aktivitas suaminya sebagai petinggi ISIS yang sempat menguasai Marawi. Omar Maute sudah dinyatakan tewas saat operasi militer tentara Filiphina 16 Oktober lalu. Pimpinan tertinggi ISIS di Marawi, Isnilon Hapilon juga tewas saat itu.
Kepala Polisi Iligan Leony Roy Ga mengatakan, kepolisian menangkap Minhati Madais di rumahnya yang terletak di kawasan Tubod, Iligan City, Minggu pagi. Saat penangkapan, mulanya kepolisian tak mengenali Madrais, namun setelah diperiksa, ternyata namanya masuk ke dalam daftar pencarian.
Dengan penangkapan dan kepemilikan bahan peledak itu, pihak kepolisian akan mengusut keterlibatan Minhati dalam krisis di Marawi. “Saat ini dia masih menjalani pemeriksaan awal. Ponselnya juga diperiksa untuk memastikaan dugaan keterlibatannya,” kata Leony Roy Ga.