Jakarta – Polri mengantisipasi ancaman tindak pidana terorisme
menjelang lebaran. Isu ini menjadi salah satu poin yang disampaikan
kepada personel saat Latihan Praoperasi Ketupat 2024 dalam rangka
Pengamanan Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.
“Jadi, memang sekarang isu terorisme yang lagi marak ya apalagi
kemarin kejadian di Rusia dan memang kadang kala kita orang Indonesia
ini dari pelaku-pelaku teror memang ada kejadian di luar negeri ini
menjadi role model daripada pelaku-pelaku yang ada di Indonesia,” kata
Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Verdianto Iskandar
Bitticaca di Aula Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis, (28/3).
Asops memastikan ancaman terorisme menjadi salah satu antisipasi
Polri. Bahkan, kata dia, penanganan tindak pidana terorisme ini sudah
dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menko Polhukam Hadi
Tjahjanto beberapa waktu lalu usai aksi teror yang terjadi di Rusia.
“Jadi ini juga kita antisipasi. Teman-teman Densus, BNPT (Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme) dan semua teman-teman intelijen
semua sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dan memonitor semua
jaringan-jaringan teroris yang ada di Indonesia,” pungkas jenderal
bintang dua itu.
Kegiatan Latihan Praoperasi Ketupat 2024 dalam rangka Pengamanan Hari
Raya Idulfitri 1445 Hijriah ini dihadiri juga oleh Kepala Korps Lalu
Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan, Kakorsabara Mabes Polri
Irjen Rudi Antariksawan. Kemudian, dihadiri oleh 200 personel yang
merupakan komandan dari anggota-anggota yang akan dikerahkan untuk
pengamanan arus mudik dan balik Idulfitri 2024.
Total ada 155.165 personel gabungan yang akan mengamankan perayaan
lebaran. Pengamanan dilakukan dalam Operasi Ketupat yang digelar 13
hari dari 4-16 April 2024.