Jakarta – Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi soal adanya dugaan keterlibatan seorang WNI dalam teror bom mobil di Lamitan, Basilan, Filipina Selatan pada Selasa (31/7/2018) sekitar pukul 05:45 waktu setempat.
“Nanti akan kami cek untuk bertemu atase kepolisian di sana, atau cek juga dengan teman di Kementerian Luar Negeri,” kata Setyo di JCC Senayan, Jakarta Selatan, demikian dikutip Tempo.co, Rabu (1/8).
Isu dugaan keterlibatan WNI dalam teror tersebut, pertama kali diungkap oleh media lokal Filipina, Manila Bulletin, yang menyatakan salah satu yang tewas dalam kejadian tersebut ialah sopir mobil berkebangsaan Indonesia. Mobil itu membawa bom yang meledak di dekat pos keamanan militer.
Insiden tersebut diduga melibatkan kelompok yang terafiliasi dengan ISIS. Seorang pelaku, satu tentara, lima pasukan paramiliter dan empat warga sipil, termasuk seorang ibu dan anaknya, tewas akibat aksi itu. Sedangkan tujuh orang luka-luka dalam peristiwa yang terjadi pada sekitar pukul 05.45 waktu setempat.
Ledakan terjadi sesaat setelah tentara menghentikan mobil dan berbicara dengan pengemudi, yang hanya sendirian dan diduga meledakkan bom. Seorang tentara yang menyaksikan serangan itu mengatakan pengemudi mobil maut berbicara dengan dialek asing dan mungkin berasal dari luar negeri.