Natuna – Dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme, Polres
Natuna mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap ancaman
ideologi ekstrem yang kerap kali masuk melalui jalur teknologi. Hal
ini disampaikan oleh Kasi Humas Polres Natuna, Aipda David Arviad,
saat memberikan pembekalan pada pelatihan deteksi dini paham
radikalisme yang diadakan di Jelita Sejuba Resort, Senin (21/10/2024).
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bakesbangpol Natuna, Helmi Wahyuda,
SE, dan dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
serta para lurah se-Kabupaten Natuna. Dalam pelatihan tersebut, Aipda
David Arviad menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendeteksi
dan mencegah paham radikalisme yang bisa merusak tatanan sosial serta
mengancam keutuhan negara.
“Teknologi saat ini menjadi salah satu pintu masuk bagi penyebaran
ajaran-ajaran ekstrem. Akses internet yang semakin mudah seringkali
dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal untuk menyebarkan ideologi
mereka, terutama melalui media sosial dan platform digital,” ujar
Aipda David Arviad.
Lebih lanjut, Aipda David mengajak masyarakat untuk tidak hanya
menjadi konsumen teknologi, tetapi juga berperan aktif sebagai garda
terdepan dalam mendeteksi bahaya radikalisme. Ia menekankan pentingnya
pendidikan digital bagi masyarakat agar mampu mengenali konten yang
mengandung ajaran ekstrem dan melaporkannya kepada pihak berwenang.
“Pemahaman radikalisme seringkali masuk melalui ideologi yang salah,
dan ini bisa berkembang di masyarakat tanpa kita sadari. Oleh karena
itu, sangat penting untuk meningkatkan literasi digital dan membangun
kesadaran di setiap keluarga serta komunitas tentang bagaimana
mendeteksi dan menolak paham-paham tersebut,” tambahnya.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan Pilkada
yang aman dan damai. Dengan adanya deteksi dini dan keterlibatan aktif
masyarakat, Polres Natuna berharap potensi ancaman radikalisme dapat
dicegah sejak dini, sehingga suasana kondusif menjelang pemilu tetap
terjaga.
“Mari kita selalu bersikap peduli di lingkungan keluarga dan
masyarakat. Deteksi dini radikalisme merupakan tanggung jawab kita
bersama sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban bangsa,” tutup
Aipda David