Polres Lampung Barat Sosialisasi Pelajar Jauhi Kenakalan Remaja & Paham Radikalisme

Lampung  – Polres Lampung Barat, Polda Lampung mengimbau seluruh pelajar yang ada di Lampung Barat untuk menjauhi perilaku kenakalan remaja dan paham radikalisme.

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Kepala Polres Lampung Barat, Polda Lampung, Kompol Robi B Wicaksono saat menjadi Inspektur upacara di SMAN 1 Liwa, Lampung Barat, Senin (25/9/2023).

Kompol Robi mengatakan, imbauan untuk menjauhi kenakalan remaja serta paham radikalisme ini merupakan bentuk kepedulian Polri khususnya Polres Lampung Barat.

Hal itu dilakukan dalam rangka upaya pencegahan sejak dini terhadap kenakalan remaja dan masuknya paham radikalisme.

“Perlu kita pahami, kenakalan remaja adalah perbuatan anak remaja yang melanggar norma sosial serta menganggu ketertiban umum,” ujar dia.

“Tentunya perilaku seperti ini dapat menimbulkan kerugian bagi diri pelaku sendiri maupun masyarakat,” terusnya.

Dirinya menjelaskan, kenakalan remaja itu bisa menjadi pondasi anak-anak untuk melakukan tindakan lain seperti penyalahgunaan narkoba dan mengganggu kamtibmas.

“Sebagai contoh kenakalan remaja di lingkungan sekolah diantaranya adalah tawuran, balap liar oleh pelajar, bolos sekolah,” jelas dia.

“Selain itu melawan guru, membawa senjata tajam, pergaulan bebas, serta tindakan lain yang dapat merugikan orang lain dan diri sendiri,” tambahnya.

Maka dari itu, lanjut Robi, para pelajar yakni siswa- siswi harus bisa mengisi waktu dengan kegiatan yang positif.

Sebab menurutnya, generasi muda memang diharuskan untuk mencari ilmu sebanyak-sabanyaknya dan mengisi waktu dengan segala hal yang positif.

“Hal itu berguna untuk masa depannya kelak. Karena generasi muda yang ada saat ini nantinya akan menjadi penerus cita-cita bangsa,” kata dia.

Terakhir dirinya berharap agar seluruh pelajar dapat memahami dan mengerti seluruh imbauan yang diberikan terkait kenakalan remaja dan paham radikalisme.

“Ya harapannya semoga anak-anak bisa mengerti dan ke depan bisa lebih bijak dalam melakukan sesuatu,” harapnya.

“Karena kenakalan remaja dan paham radikalisme dapat begitu mudah mempengaruhi anak-anak yang masih di usia labil,” pungkasnya.