Solo – Anggota komisi III DPR RI dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), DRS. H. Mohammad Toha, M.Si, menyebut terorisme sebagai kejahatan yang luar biasa dengan jangkauan yang tidak lagi mengenal batas negara. Karenanya penanganan terhadap kejahatan ini tidak bisa dilakukan dengan mudah, diperlukan upaya yang luar biasa pula untuk menanggulangi masalah ini.
Ini disampaikan Toha dalam dialog pelibatan kelompok masyarakat dalam menangkal paham radikal di Solo Raya, hari ini, Jumat (21/10/16). Lebih lanjut Toha menyatakan bahwa pemerintah terus melakukan berbagai upaya, termasuk mempersiapkan landasan hukum untuk penindakan terhadap tindak pidana terorisme.
Kepada ratusan peserta dialog yang masih bertahan hingga malam ini, Toha menegaskan bahwa terorisme bukan bagian dari perintah agama, justru aksi kejahatan ini bertentangan dengan agama. Rasul telah memberikan banyak contoh tentang sikap yang tepat dalam menghadapi masalah, di mana rasul tidak pernah melakukan kekerasan di dalamnya.
“Dulu rasul selalu dihina oleh seorang perempuan Yahudi yang kebetulan buta, apa yang dilakukan rasul? Beliau tidak marah, (beliau,red) terus saja menyuapi perempuan buta itu,” ujarnya.
Kini, dalam pandangannya, tantangan yang dihadapi pemerintah terkait dengan terorisme adalah penyamaan persepsi tentang tindak pidana ini, baru kemudian pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk menangani masalah ini.