Enschede – Sebuah instalasi seni, di mana para pengunjung didorong untuk berfoto di sebelah teroris ISIS yang menunggu untuk memenggal kepala mereka, telah dikecam para politisi.
Karya seni, yang merupakan bagian dari pameran di festival seni dan musik Gogbot di Kota Enschede, Belanda Timur, menampilkan foto booth ukuran besar, dari kayu tentang pemenggalan ISIS.
Tampak teroris ISIS berdiri memegang pisau, dengan gaya algojo ISIS Jihadi John. Sementara korbannya duduk mengenakan pakaian oranye di lututnya, sesaat sebelum dipenggal.
Namun wajah korban dipotong dari papan, yang memungkinkan pengunjung ke pameran seni, untuk berfoto seolah-olah korban ISIS.
Karya seni kontroversial yang disebut ‘phantom pain’, diciptakan oleh Anne Bothmer (22).
“Sebagai penonton dari serangan-serangan ini, kami tidak ingin mengalaminya. Tetapi, kami ingin menjadi bagian darinya. Nada pesan yang menyeluruh setelahnya, memperkuat perasaan empati warga Eropa terhadap korban,” ujar Bothmer sebagaimana dikutip dailymail, Senin (10/9).
“Namun, jika dibandingkan hanya sedikit yang benar-benar hadir dalam serangan itu, dan sisanya dari Eropa hanya melihatnya melalui gambar sinematik dan fotografis,” lanjutnya.
“Dengan menggunakan pendekatan provokatif, pekerjaan saya menyatukan peristiwa traumatis ini dengan realitas hiper kami sendiri, di mana penonton dapat meninjau posisinya,” paparnya.
“Karena, bisakah kamu menyebut dirimu korban saat kamu tidak berada di salah satu serangan teroris ini?,” ujarnya dengan nada tanya.
Segera setelah pekerjaan itu diresmikan, politisi lokal dari berbagai pihak menyerukan penghapusan karya seni ISIS itu.
Arjan Brouwer dari Platform Demokratis Enschede mengatakan, pihaknya mendesak segera wali kota, untuk bertindak dan menghapus elemen Gogbot ini segera dari acara tersebut.
“Foto genosida ini, tidak termasuk dalam peristiwa ini dan tanpa perlu menghadapkan penduduk dan anak-anak kita dengan terorisme. Penderitaan manusia dan pengalaman traumatis yang mereka lalui di negara yang mereka tinggalkan,” paparnya.
Bothmer mengatakan, dia terkejut dengan semua keributan itu.
“Saya berdiri teguh di belakang pekerjaan saya, meskipun saya memahami orang-orang itu dengan baik,” kilahnya.
Bothmer mengatakan, reaksi pengunjung sebagian besar positif.
Panitia festival dan wali kota Enschede, belum bereaksi terhadap kemarahan atas karya seni berbau ISIS itu.