Kampala – Polisi Uganda menggagalkan serangan bom terhadap
gereja-gereja di Butambala, sekitar 50 kilometer (31 mil) dari ibu
kota Kampala. Pengeboman itu rencananya akan dilakukan kelompok
pemberontak Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) yang terafiliasi dengan
ISIS, Minggu (15/10/2023).
“ADF membuat dua bom, yang rencananya mereka tanam di gereja-gereja di
Kibibi, Butambala. Namun perangkat tersebut dilaporkan ke polisi dan
dijinakkan,” tulis Presiden Yoweri Museveni di akun X, sebelumnya
Twitter, seperti dilansir AFP, Senin (16/10/2023).
Sebelumnya pada Minggu, Museveni yang telah memerintah negara itu
sejak 1986, mengatakan pasukan Uganda telah melakukan serangan udara
terhadap posisi ADF di negara tetangga, Republik Demokratik Kongo.
“Tampaknya cukup banyak teroris yang terbunuh,” kata Presiden Museveni
pada X, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Museveni mengatakan kelompok ADF dapat berupaya melakukan sejumlah
aksi teror secara acak di Uganda setelah serangan udara tersebut. Ia
pun memperingatkan pasukan keamanannya untuk waspada.
Pada September lalu, polisi Uganda juga telah menggagalkan serangan
bom lainnya di Katedral Kampala. Seorang pria ditangkap karena
dicurigai mencoba mengaktifkan alat peledak di antara jamaah.
Pada Juni, anggota milisi ADF membunuh 42 orang termasuk 37 siswa di
sebuah sekolah menengah atas di Uganda bagian barat dekat perbatasan
dengan Republik Demokratik Kongo. Ini adalah salah satu serangan
paling mematikan di Uganda sejak serangan ganda di Kampala tahun 2010
yang menewaskan 76 orang dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh
kelompok Islam al-Shabaab yang berbasis di Somalia.
Dalam laporan terbarunya pada bulan Juni, panel ahli PBB di Kongo
mengonfirmasi bahwa ISIS telah memberikan dukungan finansial kepada
ADF setidaknya sejak tahun 2019.