Jakarta — Setelah dilakukan penelusuran di lokasi ledakan Masjid SMAN 72 Jakarta Utara, petugas kepolisian menemukan dua benda menyerupai senjata api. Pada permukaan senjata itu terdapat tulisan-tulisan yang mengarah pada simbol ekstrem kanan, termasuk nama Brenton Tarrant, pelaku penembakan massal di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada 2019.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto membenarkan temuan dua benda tersebut. Namun, ia menegaskan polisi masih memastikan apakah senjata itu asli, rakitan, atau hanya mainan.
“Benar ditemukan benda menyerupai senjata api di lokasi. Saat ini sedang diperiksa untuk memastikan jenis dan asal-usulnya,” ujar Budi, dikutip dari Antara.
Sementara itu, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Wamenko Polhukam) Lodewijk Freidrich Paulus mengungkapkan hasil pengecekan awal menunjukkan bahwa benda tersebut bukan senjata sungguhan.
“Memang sempat ada foto yang beredar, tapi setelah dicek, ternyata senjata mainan. Jadi bukan senjata api asli,” jelasnya saat meninjau lokasi kejadian.
Lodewijk belum menjelaskan secara rinci lokasi penemuan maupun pemilik benda tersebut. Ia meminta publik tidak berspekulasi sebelum hasil penyelidikan resmi dirilis.
“Kita jangan langsung berasumsi ini aksi terorisme. Belum ada kesimpulan ke arah sana,” tegasnya.
Dari dokumentasi yang diterima Antara, dua benda itu masing-masing menyerupai senjata laras panjang dan pistol. Pada bagian laras terlihat tulisan “14 Words. For Agartha.”, sedangkan pada bodi senjata tertera kalimat “Brenton Tarrant. Welcome to Hell.”
Tulisan tersebut mengingatkan pada propaganda ekstrem kanan yang kerap digunakan oleh pelaku kekerasan berbasis ideologi rasial di luar negeri. Namun, aparat belum memastikan apakah pesan-pesan itu berkaitan dengan motif ledakan di SMAN 72. Hingga Jumat malam, tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Metro Jaya masih melakukan penyisiran di sekitar sekolah. Polisi juga mendalami keterkaitan antara penemuan benda mirip senjata dan ledakan di area masjid yang sebelumnya menyebabkan sedikitnya 20 orang luka-luka.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!