Polisi Tangkap Terduga Simpatisan ISIS di Sangihe

Jakarta – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiterori Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menangkap seorang lelaki bernama Abu Musad (AM) asal Banten yang diduga kuat sebagai simpatisan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), di perbatasan Sangihe, Talaud, Manado, Sulawesi Utara. Penangkapan itu dilakukan Minggu (12/11/2017), ketika AM hendak menyeberang ke perbatasan Filipina Selatan.

“Polda Sulawesi Utara (Sulut) bersama Densus telah mengamankan seorang atas nama AM alias Abu Musad karena yang bersangkutan akan menyeberang ke Filipina Selatan,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/11/2017).

Setyo mengatakan, AM diduga kuat akan menyeberang untuk bergabung dengan kelompok Simpatisan ISIS di Marawi. Dia juga mengaku bahwa dirinya merupakan Simpatisan ISIS. Ketika penangkapan dan digeledah, Tim Densus 88 Anti Teror hanya menemukan barang bukti berupa identitas AM.

Setelah ditangkap AM diserahkan ke pangkalan TNI AL (Lantamal) kemudian diterima oleh Polda Sulawesi Utara. Saat ini AM sudah dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) menangkap seorang pria bernama Basulfi Tarsiwan (39) lantaran gerak-geriknya mencurigakan di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (13/11/2017) malam. Gerak-gerik mencurigakan itu terjadi ketika Basulfi datang ke pos penjagaan Istana Negara dan mengaku ingin bertemu Presiden Joko Widodo.

Tapi dikarenakan memunculkan perbuatan mencurigakan dan prosedur Basulfi tempuh untuk bertemu Presiden Jokowi tidak sesuai, terpaksa petugas mengamankannya. “Saat ini sedang dilakukan pendalaman oleh penyidik Polsek Gambir,” kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Asep Guntur, Selasa (14/11/2017).

Ketika diamankan, pelaku sempat melawan dan menyerang pengawal di Istana, namun petugas berhasil meringkusnya. Bahkan, dia sempat berteriak ISIS. Saat ini pria asal Banyumas itu masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Metro Gambir. Hingga kini aparat kepolisian masih memeriksa intensif Basulfi guna mencari tahu maksud dan tujuannya ke Istana.