Bandung – Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, kepolisian Indonesia masih menyelidiki warga negara Indonesia (WNI), M Ilham Sahputra yang diamankan otoritas Filipina. Polisi masih mendalami apakah benar dia terlibat jaringan teroris atau tidak. Karena, Ilham sempat diduga tewas lantaran ditemukan paspor atas namanya ketika militer Filipina menyerang markas teroris di Marawi.
Dikatakan, walau pernah dikatakan tewas, jasad Ilham tidak ditemukan di lokasi. Sedangkan penangkapkan Ilham oleh otoritas Filipina di peroleh dari Densus 88 Antiteror, namun soal keterkaitan Ilham dengan jaringan tersebut masih didalami. “Masih didalami. Yang jelas WNI tersebut sudah ditangkap otoritas Filipina,” katanya kepada wartawan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Jumat (3/11/2017).
Kendati demikian, dari database yang ada, di Indonesia nama yang bersangkutan tidak terkait jaringan mana pun. Namun tidak menutup kemungkinan, nama di Indonesia dan di Filipina berbeda. “Kita akan telusuri lagi, bagaimana dia masuk ke sana, apa aktifitasnya di sana,” lanjutnya.
Ilham termasuk dalam 36 orang DPO diduga kuat terlibat dalam penyerbuan kelompok militan Maute ke Kota Marawi, Filipina. Setelah pemberlakuan darurat militer dan Filipina berhasil memukul mundur teroris dan kembali menguasai kota Marawi menyebabkan teroris Maute ini termasuk dari Indonesia melarikan diri dari Kota Marawi guna menghindari pasukan militer Filipina.