Polda Sumsel Kembangkan Penangkapan 12 Terduga Teroris

Palembang – Densus 88 dan Polda Sumatera Selatan terus bergerak melakukan pengembangan terhadap penangkapan 12 orang terduga teroris di wilayah itu. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman teror saat Natal dan Tahun Baru.

“Dua belas orang yang ditangkap oleh Densus 88 dan Polda, ini akan terus dikembangkan. Terutama berkaitan Natal dan Tahun Baru untuk menjamin keamanan agar tidak ada tindakan yang melakukan ancaman teror, sehingga dilakukan penangkapan sampai ke sel-selnya,” kata Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara kepada wartawan di Mapolda Sumsel, Senin (11/12/2017).

Dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan organisasi kepemudaan Islam seperti Banser dan Ansor. Polda Sumsel beserta jajarannya saat ini telah menyediakan 145 posko pengamanan dan pelayanan di wilayah itu. Posko ini nantinya akan memberikan pelayanan secara maksimal bagi masyarakat.

“Tahun Baru dan Natal semua tempat ibadah akan kita lakukan pengamanan dengan berkoordinasi dengan organisasi kepemudaan, baik Ansor dan Banser untuk melakukan pengamanan. Di Sumsel kita sediakan sekitar 145 posko pengamanan dan pelayanan juga,” katanya.

Ke-12 orang tersebut diduga sebagai pemasok senjata api rakitan pada jaringan teroris dari Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Selain sebagai pemasok senjata, mereka ditengarai merupakan pelarian dari kelompok Jemaah Anshorut Khilafah (JAK) dan pernah dilakukan penangkapan oleh tim Densus di Jambi pada Agustus lalu.

Penangkapan terhadap mereka dilakukan di 5 lokasi pada Minggu (11/12/2017), antara lain Kabupaten Ogan Komering Ulu, Muara Enim, Ogan Ilir, Banyuasin dan Palembang. Dari 12 orang yang diamankan, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan intensif di Mako Brimob Polda Sumsel dan belum ada penetapan tersangka.

“Untuk 12 orang yang diamankan ini belum tentu naik sebagai tersangka karena masih tahap pemeriksaan. Hasilnya belum tahu apakah mereka sebagai yang menyediakan senjata api, melindungi atau terlibat langsung,” katanya seperti dikutip Detik.com.