Palu – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Polda Sulawesi Tengah
(Sulteng) memberikan edukasi bahaya paham radikalisme dan intoleransi
kepada santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Putri Madarisul Quran di
Kabupaten Tojo Una-Una.
“Kunjungan dai kamtibmas ke pondok pesantren merupakan bentuk sinergi
antara Polri dengan pondok pesantren. Melalui sinergi ini kami dapat
bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat,”
kata Kasubsatgas Humas Operasi Madago Raya Polda Sulteng AKP Basirun
Laele di Palu, Senin (6/5).
AKP Basirun mengatakan kunjungan ini merupakan salah satu upaya Polri
dalam menanggulangi paham radikalisme dan intoleransi sejak dini.
Tim dai kamtibmas Satgas Operasi Madago Raya melakukan kunjungan ke
pondok pesantren di wilayah operasi, salah satunya Ponpes Putri
Madarisul Quran, di Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una.
Kunjungan ini, kata dia, untuk memberikan pemahaman tentang bahaya
paham radikalisme dan intoleransi, serta menyerukan moderasi beragama
dan bernegara untuk mencegah radikalisme pada kalangan generasi muda.
Menurut dia, Polri berkomitmen untuk memberikan pembinaan dan
pendampingan kepada generasi muda, termasuk para santriwati agar
terhindar dari pengaruh negatif, serta menjadi generasi penerus bangsa
yang berakhlak mulia dan cinta Tanah Air.
Kegiatan ini juga mendukung tugas kepolisian yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat agar tetap kondusif sebagai pelindung, pengayom,
dan pelayan masyarakat.
“Para santriwati diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang
menyebarkan nilai-nilai moderasi dan cinta Tanah Air di lingkungan
mereka,” katanya.
Sebagai bentuk kepedulian dan menjalin kemitraan dengan pondok
pesantren, Satgas Operasi Madago Raya juga memberikan sarana kontak
berupa sajadah, pakaian muslimah, dan alat shalat kepada para
santriwati. (