Palu – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan
pembinaan kepada personel kepolisian untuk mencegah penyebaran paham
radikalisme dan intoleransi di jajaran kepolisian daerah tersebut.
“Paham radikalisme dan intoleransi bukan hanya muncul di kalangan
masyarakat umum saja, namun dapat masuk ke institusi Polri,” kata
Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Soeseno Noerhandoko saat menghadiri
pembinaan personel Polri di Mapolda Sulteng, Palu, Jumat (17/11).
Ia mengemukakan media sosial sangat berpengaruh cepat dalam penyebaran
paham radikalisme dan intoleransi, sehingga perlu disikapi dengan
serius di seluruh jajaran internal Polri.
Oleh karena itu, kata dia, sosialisasi pencegahan dan penanggulangan
paham radikalisme dan intoleransi kepada personel kepolisian,
khususnya Polda Sulawesi Tengah sangat penting agar tidak mudah
terpapar paham radikal.
Dalam pelaksanaan tugas, dia mengingatkan kepada seluruh personel
Polda Sulteng agar dapat memahami dengan baik arti “Tribrata” sebagai
pedoman hidup dan “Catur Prasetya” sebagai pedoman kerja, serta
Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri harus memahami arti “Panca Prasetya
Korpri” sebagai pedoman kerja.
“Dengan kita memahami hal ini, merupakan salah satu langkah antisipasi
mencegah masuknya paham radikalisme dan intoleransi di institusi kita
khususnya di Polda Sulteng,” katanya.
Polda Sulteng menghadirkan penceramah agama Dr. H Arrazy Hasyimb dan
Kompol Sugiyono dari Densus 88 AT Polri sebagai narasumber untuk
membawakan materi tentang “Upaya Pencegahan Radikalisme-Terorisme pada
Internal Polri”.
Menurut Soeseno, ini sebagai bentuk penegasan dan komitmen bersama
Polri untuk melawan serta menolak paham radikalisme dan intoleransi
yang dapat melemahkan ideologi dan dasar negara.
Wakapolda berharap personel Polda Sulteng dan jajaran mampu memahami
dan mendapatkan intisari dari materi yang disampaikan sehingga dapat
menjadi bekal agar tidak mudah terpapar paham radikalisme dan
intoleransi ke depannya.
“Semoga giat ini memberikan manfaat besar, menambah ilmu pengetahuan
dan menjadi pegangan dalam mewujudkan institusi Polri yang semakin
dicintai masyarakat,” katanya.