Polda Papua Perkuat Ketahanan Ideologi Lewat Pembinaan Anti Radikalisme dan Intoleransi

Jayapura — Kepolisian Daerah (Polda) Papua melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) menggelar kegiatan Pembinaan Penanggulangan dan Pencegahan Radikalisme serta Intoleransi bagi Pegawai Negeri pada Polri (PNPP) Polda Papua Tahun Anggaran 2025.

Acara berlangsung di Ballroom Lantai 10 Hotel Mercure, Kota Jayapura, Selasa (21/10/2025).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, dan dihadiri oleh para pejabat utama (PJU) Polda Papua, perwakilan PNS, serta personel Bintara Polri angkatan 52.

Dalam sambutannya, Brigjen Faizal menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan ideologi di lingkungan Polri sekaligus bagian dari upaya menjaga keutuhan bangsa.

Menurutnya, ancaman radikalisme dan intoleransi tidak hanya menyasar masyarakat umum, tetapi juga bisa memengaruhi aparat jika tidak diantisipasi dengan pembinaan yang berkelanjutan.

“Radikalisme dan intoleransi bisa menjadi ancaman serius terhadap keutuhan bangsa apabila tidak dicegah sejak dini. Karena itu, seluruh anggota Polri harus menjadi teladan dalam menegakkan nilai-nilai kebangsaan dan toleransi,” tegasnya.

Sementara itu, Karo SDM Polda Papua, Kombes Pol. Hengky Pramudya, menjelaskan bahwa pembinaan ini bertujuan meningkatkan pemahaman, kewaspadaan, dan sensitivitas ideologis seluruh anggota Polri terhadap bahaya paham radikal.

Ia menekankan pentingnya menumbuhkan budaya toleransi di tengah keberagaman Papua yang kaya akan suku, agama, dan budaya.

“Indonesia adalah bangsa majemuk. Toleransi menjadi kunci utama untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Polri harus menjadi garda depan dalam memelihara kerukunan, tentu melalui kerja sama dengan tokoh agama, adat, dan masyarakat,” ujarnya.

Sebagai narasumber hadir Sekretaris FKUB Provinsi Papua T. H. Pasaribu, Kasubdit IV Kamneg Ditintelkam Polda Papua Kompol Topan Irdianto, serta Sekretaris Umum MUI Papua sekaligus Direktur Pascasarjana IAIN Fattahul Muluk, H. Faisal Saleh.

Ketiganya memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya memperkuat wawasan kebangsaan, menjaga nilai-nilai toleransi, serta mewaspadai penyebaran paham radikal yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

Kegiatan diikuti oleh 114 peserta, terdiri atas pejabat utama Polda Papua, Kasubagrenmin, Kabag SDM, Kasat Binmas, perwakilan PNS Polri, dan Bintara Polri angkatan 52.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Cahyo Sukarnito, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen institusi dalam memperkuat ideologi kebangsaan dan semangat toleransi di internal kepolisian.

“Polda Papua berkomitmen membentengi seluruh personel dan ASN dari pengaruh paham radikal melalui pembinaan berkelanjutan. Polri harus menjadi contoh dalam menegakkan Pancasila dan menjaga persatuan bangsa,” tegasnya.

Melalui kegiatan pembinaan ini, Polda Papua berharap seluruh personel dan PNS Polri dapat menjadi agen toleransi dan perdamaian, sekaligus garda terdepan dalam menolak radikalisme dan memperkokoh semangat kebangsaan demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).