Polda Maluku Utara Ajak Masyarakat Jadi Pahlawan Masa Kini Lawan Radikalisme dan Intoleransi

Ternate — Dalam momentum Hari Pahlawan Nasional 2025, Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara menyerukan semangat kepahlawanan modern melalui gerakan bersama memerangi paham radikalisme dan intoleransi yang berpotensi mengancam persatuan bangsa.

Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Bambang Suharyono, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa tantangan bangsa saat ini bukan lagi perang fisik melawan penjajah, melainkan perang ideologis di ruang digital melawan paham ekstrem yang berupaya memecah belah masyarakat.

“Hari Pahlawan menjadi momentum bagi kita semua untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan memperkuat benteng kebangsaan. Pahlawan masa kini adalah mereka yang mampu menjaga diri dan lingkungannya dari pengaruh paham radikal yang merusak nilai-nilai kebhinekaan,” ujar Bambang, Senin (10/11/2025).

Ia menjelaskan, penyebaran paham radikal kini banyak menyusup melalui media sosial, kelompok tertutup, dan narasi provokatif yang menyesatkan masyarakat, terutama generasi muda. Karena itu, ia menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan sebagai benteng pertama dalam mencegah penyebaran ideologi menyimpang.

“Kita harus cerdas menyikapi informasi, bijak bermedia sosial, dan tidak mudah terprovokasi oleh isu yang menebar kebencian. Itulah bentuk nyata semangat kepahlawanan masa kini—menjaga keutuhan bangsa dari ancaman ideologi yang menyesatkan,” tegasnya.

Selain memperkuat literasi digital, Kombes Bambang juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dengan aparat keamanan dalam menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Maluku Utara.

“Polda Maluku Utara berkomitmen mengedepankan langkah pencegahan dan edukasi. Namun keberhasilan melawan radikalisme membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. Bersama, kita bisa menjadi pahlawan bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa,” tambahnya. Melalui semangat Hari Pahlawan, Polda Maluku Utara mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menanamkan nilai cinta tanah air, toleransi, serta gotong royong demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).