Polda Maluku Utara Ajak Masyarakat Bersatu Tangkal Radikalisme dan Intoleransi

Ternate – Upaya mencegah dan menanggulangi terorisme, radikalisme, dan
intoleransi tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat keamanan atau
institusi tertentu. Perlu peran serta seluruh elemen masyarakat agar
pencegahan berjalan maksimal dan berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes
Pol. Bambang Suharyono, S.I.K., M.H., dalam pernyataannya pada Selasa
(10/6/2025). Ia menegaskan bahwa pendekatan kolaboratif sangat penting
dalam menghadapi ancaman ideologi menyimpang yang dapat merusak
persatuan dan ketertiban masyarakat.

“Pencegahan tidak akan optimal bila hanya mengandalkan aparat.
Diperlukan kesadaran kolektif dan keterlibatan aktif dari masyarakat
untuk bersama-sama menjaga keamanan wilayah,” ujar Bambang.

Polda Maluku Utara sendiri telah melaksanakan berbagai program dan
kegiatan sebagai bagian dari strategi preventif. Direktorat Binmas
secara rutin melakukan pembinaan, sementara jajaran Bhabinkamtibmas
terus aktif melaksanakan kegiatan sambang ke masyarakat untuk
membangun komunikasi yang baik dengan warga.

Melalui Bidang Humas, Polda juga gencar menyosialisasikan pentingnya
literasi digital dan kewaspadaan terhadap konten-konten berbahaya di
media sosial. Salah satunya melalui program Temu Netizen, yang
diselenggarakan di berbagai sekolah dan komunitas. Dalam kegiatan
tersebut, masyarakat diberikan pemahaman tentang:

Meski berbagai langkah telah diambil, Kombes Bambang mengingatkan
bahwa keberhasilan program pencegahan tetap sangat bergantung pada
partisipasi masyarakat.

“Jika ada indikasi penyebaran ajaran menyimpang atau radikalisme, kami
imbau masyarakat untuk segera melaporkan ke pihak berwenang agar dapat
segera ditindaklanjuti,” tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh warga Maluku Utara untuk membangun
solidaritas sosial dalam menjaga kerukunan.

“Mari torang semua bergandengan tangan, bersatu mencegah penyebaran
paham radikal demi kedamaian dan keselamatan bersama di Maluku Utara,”
pungkasnya.

Dengan keterlibatan masyarakat dan sinergi yang kuat antara kepolisian
serta komunitas, diharapkan Maluku Utara dapat tetap menjadi daerah
yang aman, damai, dan terbebas dari pengaruh paham radikalisme maupun
intoleransi.