Batam – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kepulauan Riau, Ajun Komisaris Besar Hartono, mendukung dilaksanakannya kegiatan peningkatan profesionalisme media massa pers dalam meliput isu-isu terorisme. Kegiatan yang sama dikatakannya tidak boleh berhenti hanya sampai di tingkat provinsi.
“Menurut kami (kegiatan ini) perlu diteruskan hingga ke daerah, ke tingkat Kota dan Kabupaten. Kenapa? Karena wartawan tidak hanya ada di provinsi, bahkan bisa dikatakan lebih banyak di Kota dan Kabupaten,” kata Hartono saat menjadi narasumber dalam Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (29/9/2016).
Hartono menambahkan, berdasarkan pengalamannya berada di institusi kepolisian, kerawanan terorisme justru banyak ditemukan di lapisan masyarakat terbawah. Pemahaman yang baik wartawan di daerah terhadap peliputan terorisme, diharapkan menjadi literasi yang baik pula bagi masyarakat.
“Pak RW dan Pak RT harus paham juga bagaimana mengenali potensi terorisme, dan itu bisa didapatkan dari pemberitaan media. Tentu dengan catatan pemberitaan yang benar yang dihasilkan oleh wartawan yang sudah paham tentang peliputan terorisme,” tegas Hartono.
Kepulauan Riau sebagai provinsi yang terdiri dari pulau-pulau, disebut oleh Hartono memilki potensi terorisme yang cukup tinggi. Oleh karena itu langkah penanggulangan terorisme harus terus ditingkatkan.
Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme adalah rangkaian dari Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme. Satu kegiatan lainnya adalah Visit Media, kunjungan dan diskusi ke redaksi media massa pers.
Kegiatan Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme di Batam menghadirkan 4 narasumber. Selain dari Polda Kepulauan Riau, narasumber lainnya adalah President of Souteast Asian Press Alliance (SEAPA), Eko Maryadi, Praktisi Jurnalistik, Hasudungan Sirait, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Riau, Ramon Damora.