Polda Kaltim Kaltara Awasi Pelarian Anggota ISIS dari Marawi

Samarinda- Kepolisian Daerah Kalimantan Timur-Kalimantan Utara siap siaga mengantisipasi pelarian kelompok bersenjata Maute asal Marawi, Filipina. Tiga daerah di wilayah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memang mudah diakses dari Filipina, sehingga diperintahkan diwaspadai.

Sebagaimana diketahui, otoritas militer Filipina sedang gencar menyerbu markas kelompok bersenjata dengan mempersempit ruang gerak mereka di Marawi, Filipina Selatan. “Kalau kelompok bersenjata terdesak, ya larinya ke Kaltim juga Kaltara,” kata Kapolda Kaltim Kaltara Irjen Syarifuddin di Samarinda, Senin (29/5/2017).

Anggota juga dikerahkan bersiaga di daerah Kabupaten Nunukan dan Tarakan, Kaltara serta Kabupaten Berau, Kaltim. “Dari letak geografis, Pulau Maratua di Kabupaten Berau paling mudah dijangkau. Tapi yang pasti mereka melalui perairan untuk bisa mencapai salah satu pulau terluar di Indonesia itu,” katanya seperti dilansir Tempo.co.

Kabupaten Nunukan juga bisa menjadi pelarian kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS. Wilayah tersebut merupakan daerah terdekat yang berbatasan dengan Malaysia. Dari Tawao, Sabah, ke Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan hanya perlu tak lebih 30 menit jalur laut. Kapal setiap hari hilir mudik menuju Pelabuhan Sungai Nyamuk. Di Kabupaten Nunukan ada Pelabuhan Tunon Taka.

Demikian pula Kota Tarakan, juga menjadi kawasan potensial pelarian orang. Sebagai satu-satunya kawasan kota di Provinsi Kalimantan Utara, akses ke pulau ini juga mudah. “Intinya perketat pengawasan perairan, kita juga patroli Polair di kawasan itu,” kata dia.

Syarifuddin menyatakan penekanan pengamanan berada di perairan sebagai salah satu wilayah perbatasan. Pengetatan terhadap setiap orang yang datang dan keluar menjadi penekanan. “Saya sudah tekankan, tadi kami baru saja evaluasi semua, intinya kewaspadaan ditingkatkan dan deteksi dini,” kata dia.

Kalimantan Timur juga pernah memiliki catatan aksi bom Gereja Oikumene di Samarinda. Aksi peledakan bom rakitan dilakukan Juhanda yang tergabung dalam jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Diperkirakan jaringan mereka masih ada. “Semua kita awasi, jangan sampai lengah,” kata Syarifuddin soal kemungkinan kelompok Maute dari Marawi kabur ke Kalimantan.