Surabaya – Upaya mencegah paham radikalisme,ekstremisme dan terorisme
terus dilakukan oleh Polda Jawa Timur yang bekerjasama dengan Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT). Salah satunya dengan
mengembangkan program bersifat pentahelix dengan cara melalui
pendekatan kepada akademisi, pemerintah, pengusaha, media sosial, dan
komunitas.
Untuk itu Polda Jatim meningkatan kegiatan pencegahan dan meningkatkan
kesiapsiagaan untuk menghadapi idealisme terorisme berbasis kekerasan.
Polda Jatim juga melaksanakan kegiatan pendidikan, pencegahan dan
penegakkan hukum yang bekerja sama dengan semua unsur.
Langkah itu dilakukan Polda Jawa Timur demi konstitusi negara dapat
terselamatkan dari kehancuran akibat paham radikalisme,ekstremisme dan
terorisme.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Jatim, Kombes Pol
Dirmanto mengatakan Polda Jatim telah memerintahkan jajarannya untuk
memberikan edukasi kepada masyarakat terutama kalangan pemuda atau
pelajar.
“Edukasi di kalangan pelajar atau Mahasiswa bisa dengan memberikan
wawasan kebangsaan untuk menanamkan jiwa nasionalis, rasa persatuan
dan kesatuan sehingga cinta tanah air,” kata Kombes Dirmanto, Senin
(4/12/2023).
Menurut Kombes Pol Dirmanto, sesuai data BPS Tahun 2021, kelompok
pemuda menduduki hampir seperempat dari total penduduk yaitu sekitar
23,90 % atau sekitar 64,92 juta jiwa. Dari kelompok pemuda itu di
dominasi oleh pemuda dengan usia 19-24 Tahun.
“Tak heran bila pemuda menjadi salah satu kelompok yang rentan menjadi
sasaran penyebaran paham radikalisme, ekstremisme dan terorisme,” ujar
Kombes Dirmanto.
Untuk itu lanjut Kombes Pol Dirmanto, sebagai generasi penerus bangsa
maka pemuda sebagai subjek aktif yang harus memiliki kesadaran yang
tinggi terhadap bahaya ekstremisme dan terorisme..
“Generasi ini harus mampu mengambil peran aktif dalam menjaga
perdamaian dan keamanan,” terang Kombes Dirmanto.
Lebih dalam Kabidhumas Polda Jatim ini menjelaskan, untuk pengembangan
karakter cinta tanah air bisa juga melalui media apapun termasuk media
sosial pada masyarakat dengan melibatkan peran pemuda.
“Setiap elemen harus memikirkan dan mengambil langkah strategis serta
solusi alternatif atas kebutuhan bangsa akan persatuan dan kesatuan,”
tambah Kombes Dirmanto.
Selain itu lanjut Kombes Dirmanto sangat penting menanamkan karakter
dan intelektualitas pemuda untuk menjamin masa depan bangsa. Media
sosial juga menjadi bagian yang tak kalah penting dalam menghadapi,
radikalisme dan terorisme.
“Polda Jatim akan terus berdiskusi dan berkoordinasi terkait perlunya
pengelolaan pemberitaan atau penyampaian informasi ke publik, baik
lewat Humas Polri, Sie Penerangan Kodam, Dinas Kominfo Pemprov juga
Organisasi Kewartawanan di Jatim,” pungkasnya.