Semarang – Polda Jateng mengerahkan tim intelijen untuk mencegah terjadinya aksi terorisme. Terlebih, setelah ditemukannya lokasi pusat pelatihan terorisme Jamaah Islamiyah (JI) di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
“Fungsi intelijen, dan bhabin harus ditingkatkan. Sudah diperintahkan ke jajaran untuk diupayakan tidak ada lagi pusat pelatihan seperti yang ditemukan di Ungaran,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna dalam keterangannya, Senin (28/12).
Usai pusat pelatihan terorisme Jamaah Isalamiah (JI) di kabupaten Semarang terungkap, pihaknya memastikan tidak ada lagi kegiatan serupa terjadi di Jateng dengan melakukan pemantauan pusat pelatihan JI tersebut.
“Kita sudah selalu mendeteksi kejadian-kejadian serupa itu. Sekarang tidak ada lagi di Jateng,” jelasnya.
Menurut Iskandar, pusat pelatihan itu terungkap berdasarkan informasi dari masyarakat. Mereka menyewa tempat jauh dari masyarakat. “Tempat itu yang disewa sangat terpencil. Sehingga dilaporkan masyarakat karena tempatnya dicurigai,” ungkapnya.
Sebelumnya, Mabes Polri mengungkap pusat pelatihan terorisme JI di Semarang, Jateng, berlokasi di sebuah vila di Desa Gintungan, Bandungan. Lokasi vila Bandungan yang berada di lereng kaki gunung Ungaran itu sendiri dikenal sebagai salah satu kawasan wisata di Kabupaten Semarang.
Di pusat pelatihan itu, anggota JI dilatih keterampilan menggunakan pedang, teknik penyergapan, dan perakitan bom. Pusat pelatihan teror JI ini sudah melatih tujuh angkatan dengan total 96 anggota muda.