Polda: Ada ‘Jalur Tikus’ Pelaku Terorisme di Perbatasan Gorontalo

Gorontalo – Kepala Bagian Humas Kepolisian Daerah Gorontalo, Ajun Komisaris Besar Syafi’i Bagus Santoso, mengungkapkan pentingnya masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap tumbuh dan berkembangnya radikalisme terorisme. ‘Jalur Tikus’ yang menjadi pintu masuk dan keluar kelompok pelaku terorisme ditemukan di perbatasan Gorontalo.

“Kami menyebutnya jalur tikus. Di situ tidak hanya pengedar narkoba dan kejahatan lainnya saja yang lewat, tapi belakangan juga pintu masuk dan keluar pelaku teror melintasi Gorontalo untuk menuju Sulawesi Tengah dan
daerah-daerah lainnya,” kata Syafi’i di Sessi I Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Rabu
(18/5/2016).

Syafi’i menjelaskan, penemuan ‘jalur tikus’ tersebut terjadi setelah pihaknya secara intensif melakukan penjagaan daerah perbatasan Gorontalo dengan Sulawesi Tengah, tepatnya yang menjadi lokasi pelaku terorisme beraktifitas.

“Jalur itu sebenarnya adalah sungai. Tapi ketika airnya surut, mongering, kemudian dimanfaatkan menjadi lintasan untuk pelaku kejahatan, termasuk terorisme, melintas masuk dan keluar wilayah Gorontalo,” jelas Syafi’i.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, masih kata Syafi’i, Polda Gorontalo terus meningkatkan penjagaan daerah perbatasan, salah satunya dengan melibatkan masyarakat dan unsur aparatur keamanan lainnya. “Ada beberapa pos penjagaan yang sudah didirikan. Di sana tidak hanya polisi yang menjaga, tapi juga anggota TNI dan juga masyarakat kali libatkan,” ungkapnya.

Dalam kaitannya dengan peran media massa dalam pencegahan terorisme, Polda Gorontalo meminta kepada Jurnalis atau Wartawan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Kepatuhan terhadap UU Pers, Kode Etik Jurnalistik, termasuk Pedoman Peliputan Terorisme yang sudah diterbitkan oleh Dewan Pers, disebutnya sebagai sikap mutlak yang tidak boleh ditawar. “Di sini kita akan sama-sama mendengar apa dan bagaimana media massa harus berperan dalam peliputan terorisme,” pungkasnya.

Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme adalah bagian dari program Pelibatan Media Massa untuk Pencegahan Terorisme yang dilaksanakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo. Selain Kabag Humas Polda Gorontalo, kegiatan ini juga menghadirkan Anggota Dewan Pers dan akademisi Universitas Negeri Gorontalo sebagai narasumber.