Baghdad – Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara melalui sambungan telepon pada Selasa (23/2). Keduanya membicarakan beragam topik, termasuk mengenai perang melawan kelompok ISIS.
“Saya telah berbicara dengan Presiden AS, Joe Biden hari ini. Kami menekankan kembali komitmen memperkuat hubungan Irak-AS demi kesejahteraan masyarakat kedua negara,” ucap PM Irak, Al-Kadhimi, dikutip Anadolu Agency, Rabu (24/2).
“Kami juga berbicara mengenai kerja sama dalam memerangi ISIS dan memastikan perdamaian serta stabilitas kawasan. Dialog Strategis berlanjut untuk dijadkan roadmap menuju masa depan,” lanjutnya via Twitter.
Dialog PM Irak dan Biden terjadi di tengah serangkaian serangan terhadap AS dan juga pasukan AS di Irak. Aksi kekerasan di Irak terus meningkat sejak tewasnya jenderal asal Iran, Qassem Soleimani, pada Januari tahun lalu.
Dala insiden terbaru pada Senin kemarin, sebuah roket mendarat di area Green Zone di Baghdad. Area tersebut merupakan tempat berdirinya sejumlah gedung kedutaan besar, termasuk milik AS.
Dua roket tipe Katyusha telah mendarat di Green Zone, namun tidak ada satu pun korban tewas maupun luka. Selama ini AS menyalahkan milisi Syiah yang didukung Iran sebagai dalang di balik serangan semacam itu.
Milisi Syiah di Irak diduga ingin membalaskan dendam kematian Soleimani.
Selain dengan PM Irak, Biden telah menggelar berbicara dan menggelar pertemuan virtual dengan PM Kanada Justin Trudeau.