Muenchen – Islam merupakan agama perdamaian. Karena itulah Islam tidak mengenal ideologi kekerasan, terlebih teror yang dilandaskan kepada Islam itu sendiri.
Perdana Menteri Irak, Haider el-Abadi menegaskan bahwa kelompok teroris yang menamakan dirinya sebagai Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) sama sekali tidak mencerminkan Islam. Dia menyebut umat Islam menjadi pihak yang paling dirugikan oleh ISIS.
Berbicara di Konferensi Keamanan di Muenchen, Jerman, el-Abadi menuturkan, mayoritas yang menjadi korban kekejaman ISIS adalah umat muslim dan dia mengignatkan kepada siapa saja yang anti terhadap muslim bahwa apa yang dilakukan oleh ISIS telah melenceng dari ajaran Islam.
“Ideologi teroris ini tidak mewakili Islam. Karena ini menyebabkan kematian banyak orang, banyak muslim di daerah Arab. Jumlahnya jauh lebih banyak daripada mereka yang terbunuh di tempat lain di seluruh dunia,” kata Abadi, seperti dilansir Anadolu Agency dan dikutip dari laman www.sindonews.com pada Minggu (18/2).
Dalam pernyataanya Abadi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pasukan Kurdi Irak atau Peshemerga atas peran mereka dalam membantu pemerintah Irak mengalahkan ISIS. “Kami berhutang banyak kepada mereka atas kemenangan ini,” ucapnya.
Dia juga mengucaokan terima kasih kepada seluruh sekutu Irak yang membantu mereka memerangi ISIS. Secara khusus, Abadi melemparkan pujian kepada negara-negara tetangga Irak yang tanpa lelah memberikan bantuan untuk mengalahkan ISIS.
“Dalam kebijakan luar negeri kita berhasil mendapatkan dukungan, dan kami sangat ingin meningkatkan kontrak ini, menjalin hubungan dengan tetangga kita atas dasar menghormati kedaulatan nasional dan kepentingan bersama, tanpa mengganggu urusan dalam negeri,” tambahnya.