Rajasthan – Perdana Menteri India, Narendra Modi menyatakan hanya dirinya yang bisa mengalahkan ‘teroris’ yang mengancam India jika kembali terpilih sebagai perdana menteri.
Pernyataan ini disampaikannya usai mengecam serangkaian serangan bom di gereja-gereja dan hotel-hotel mewah Sri Lanka yang menewaskan lebih dari 200 orang, Minggu (21/4).
“Haruskah terorisme diberantas atau tidak?” katanya dalam kampanye pemilihan umum di negara bagian Rajasthan.
“Siapa yang bisa melakukannya? Apakah Anda bisa memikirkan nama selain Modi (yang bisa mengalahkan teroris)? Bisakah orang lain melakukan hal itu?” tambahnya, dilansir dari CNBC International.
Modi dan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa telah menggunakan riwayat keamanan nasional pemerintah sebagai sarana merebut suara dalam pemilihan umum India yang dimulai pada 11 April dan akan berakhir pada 19 Mei. Suara akan dihitung pada 23 Mei.
Secara khusus, sikap berani Modi terhadap Pakistan, yang menurut New Delhi mendukung kelompok-kelompok militan Islam bersenjata, telah meningkatkan dukungan bagi BJP dalam persaingan pemilu yang semakin ketat. Partai-partai oposisi memusatkan perhatiannya pada pertumbuhan pekerjaan yang lemah dan pendapatan pertanian yang rendah.
Ketegangan antara India dan Pakistan memuncak awal tahun ini setelah serangan bom bunuh diri pada Februari di Kashmir yang disengketakan menewaskan 40 pasukan paramiliter India, dan diklaim dilakukan oleh kelompok militan Islam yang berbasis di Pakistan.
Modi kemudian mengirim pesawat tempur ke Pakistan untuk mengebom sebuah kamp pelatihan dan menjadi serangan udara pertama India sejak 1971.
Para pejabat India mengatakan tiga warga negara India diketahui menjadi korban tewas dalam serangan-serangan bom Srilanka hari Minggu. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Di negara tetangga kami, Srilanka, teroris memainkan permainan berdarah. Mereka membunuh orang-orang yang tidak bersalah,” kata Modi.
Dalam kampanye lain di Rajasthan pada Minggu, Modi kembali menyebutkan serangan di Sri Lanka dan mengatakan India juga terus menderita akibat aksi kelompok militan.
“India sekarang telah mengakhiri kebijakannya yang takut terhadap ancaman Pakistan,” kata Modi.
“Kami memiliki tombol nuklir, kami memiliki tombol nuklir’ kata mereka, dulu.”
“Apa yang kita miliki sekarang?” katanya, kepada sorak-sorai dari kerumunan.
Pakistan memiliki 140 hingga 150 hulu ledak nuklir, dibandingkan dengan hulu ledak India yang hanya 130-140, menurut perkiraan dari Stockholm International Peace Research Institute. Kedua negara memiliki rudal balistik yang mampu meluncurkan senjata nuklir.