Jakarta – Seorang terduga teroris yang masih remaja mengancam Perdana
Menteri Australia Anthony Albanese dan keluarganya. Ancaman itu
diungkapkan sendiri oleh Anthony Albanese, Jumat (28/6/2024).
PM Australia mengatakan dia dan keluarganya termasuk di antara
orang-orang yang menerima ancaman dalam sebuah manifesto ekstremis
oleh Jordan Patten. Remaja berusia 19 tahun itu mengatakan niatnya
untuk membunuh Anggota Parlemen dari Partai Buruh yang berkuasa.
“Tidak ada tempat bagi ekstremisme di Australia. Dokumentasi yang
dibuat itu sangat mengkhawatirkan, termasuk ancaman tidak hanya
terhadap anggota parlemen dari Partai Buruh, tetapi juga kepada orang
lain, kepada keluarga saya,” kata Albanese di Canberra, dikutip dari
Xinhua.
Patten ditangkap pada Rabu oleh Tim Gabungan Kontra-Terorisme (JCTT)
di Kota Newcastle yang berjarak 100 kilometer di utara Sydney. Ia
diduga menerobos kantor Tim Crakanthorp, anggota parlemen dari Partai
Buruh di parlemen Negara Bagian New South Wales, dengan membawa pisau
dan peralatan taktis.
Patten didakwa dengan satu tuduhan mempersiapkan atau merencanakan
sebuah aksi teroris. Pihak berwenang mengatakan bahwa pascapenangkapan
Patten, mereka mengetahui adanya manifesto yang mengekspresikan
pandangan antiimigrasi, antisemitisme, dan Islamofobia, serta daftar
keluhan terhadap Partai Buruh dan Albanese.
“Ini adalah alasan lain mengapa keluarga harus dijauhkan dari media.
Ini adalah sesuatu yang memprihatinkan. Saya memuji badan keamanan dan
polisi atas tindakan cepat yang mereka lakukan,” kata Albanese.
Di bawah hukum Australia, siapa pun yang terbukti bersalah
mempersiapkan atau merencanakan, sebuah aksi teroris dapat dijatuhi
hukuman penjara seumur hidup.