Idlib – Mohammad Abu Islam, seorang pimpinan senior kelompok teroris Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) tewas dibunuh secara misterius di depan rumahnya di Provinsi Idlib. Demikian diwartakan jaringan berita Al Masdar News dari Beirut, Rabu (10/10).
Ia ditemukan tergeletak bermandi darah di depan rumahnya di wilayah Jabal Al Zawwiyah, akhir pekan lalu. Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggungjawab atas pembunuhan ini.
Idlib saat ini merupakan wilayah yang dihuni ribuan jihadis dan anggota kelompok teroris yang tersingkir dari berbagai wilayah di Suriah.
Provinsi inilah yang belum sepenuhnya bisa dikontrol kembali oleh pemerintah Damaskus. Suriah semula sudah siap menggempur Idlib sebagai serangan pamungkas terhadap pemberontak.
Namun Rusia dan Turki membuat skenario baru guna menghindari pertumpahan darah lebih dahsyat. Kedua pemimpin negara ini menyepakati pembentukan zona penyangga yang akan diawsi ketat.
Di zona inilah kelompok pemberontak akan diberi kesempatan tinggal, namun dilarang menguasai senjata berat. Idlib merupakan provinsi yang berbatasan langsung dengan Turki.
Ankara sangat berkepentingan menjaga kondusifitas Idlib, karena selain menempatkan milisi pemberontak yang mereka dukung, juga mencegah meluapnya pengungsi masuk ke negaranya.
Meski sudah disepakati ada zona penyangga sejumlah kelompok bersenjata masih bergerak liar. Sumber militer Suriah menyebut, kelompok bersenjata menggelar serangan ke Kota Aleppo.
Anggota National Liberation Front (NLF) yang didukung Turki, melancarkan serangan ke pos- pos militer Suriah di wilayah barat kota Aleppo. Sejumlah rumah di kawasan itu rusak akibat tembakan mortir dan senapan mesin.
Pasukan Suriah membalas serangan itu dengan meluncurkan roket ke posisi kelompok NLF di area Layramoun.