Amerika sedang sangat gencar melakukan perlawanan terhadap kelompok teroris ISIS, terbaru mereka dilaporkan baru saja menangkap seorang hacker yang dituduh melakukan pencurian database personil tentara Amerika untuk kemudian diserahkan kepada ISIS. Penangkapan yang dilakukan di Malaysia itu didasari atas dugaan bahwa hacker yang dimaksud, Ardit Ferizi warga kosovo, telah melakukan pencurian data-data penting terkait ISIS dari pemerintah Amerika, demikian dikatakan oleh perwakilan departemen kehakiman AS.
Berdasarkan laporan yang diterima, Ferizi telah meretas sistem komputer di salah satu firma di AS dan berhasil mencuri data personil lebih dari 1000 tentara dan staf federal yang sedang bertugas menumpas ISIS. Ia lalu menyerahkan data tersebut kepada tokoh-tokoh penting ISIS, termasuk kelompok penyebar propaganda.
AS mendakwa Ferizi dengan pasal kajahatan online (cybercrime) dan terorisme, asisten jaksa agung AS, John Carlin menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan pemerintahnya menunjukkan sikap tegas Amerika dalam membasmi segala perbuatan kelompok ISIS yang mengancam keselamatan warganya.
Kelompok ISIS memang belakangan diketahui aktif melakukan serangan-serangan di dunia maya melalui gerakan cybercrime, mereka bahkan membentuk kelompok khusus untuk menangani urusan peretasan data-data penting negara-negara besar yang mereka sebut CyberCaliphate. Salah satu pentolan kelompok ini, Junaid Hussein, yang merupakan warga Inggris dilaporkan telah terbunuh dalam sebuah serangan udara yang dilakukan oleh militer AS pada Agustus lalu.