Jakarta – Indonesia adalah negara berbhinneka tunggal ika. Dengan Pancasila, Indonesia yang penuh warga mampu merekat jadi satu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang damai, aman, dan berdaulat. Untuk itu, seluruh anak bangsa harus memperkuat persatuan dan kesatuan.
Hal itu terlihat dari pertemuan dua ormas keagamaan utama di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI). Rombongan pengurus PGI mendatangi Kantor PBNU di Jakarta dalam rangka memperkuat sinergi dalam merawat negeri.
Pada pertemuan itu, Ketua Umum PGI) Pdt Gomar Gultom menyatakan bersyukur atas kehadiran Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia. Ia mengapresiasi peran dan kontribusi NU, khususnya dalam merawat Pancasila.
“Dari PGI, kami sangat bersyukur dengan kehadiran NU di tengah-tengah bangsa kita. Sejarah panjang bangsa ini, kita semua berhutang budi kepada NU, yang tetap dengan teguh memperjuangkan Pancasila,” ungkap Gultom, saat berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Senin (12/6/2023).
Ia menyoroti kepanjangan dari PBNU. Menurutnya, banyak orang yang memperpanjang PBNU itu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Saya kira bukan sekadar lelucon dan kebetulan itu, tetapi memang itulah kita NU, dan dalam kerangka itu kita mensyukuri NU sebagai rahmat Tuhan buat kita Bangsa Indonesia. Dalam kerangka ini, kita juga melihat model Islam yang dibangun oleh NU di Indonesia ini bisa menjadi sumbangan bagi peradaban dunia,” kata Gultom dikutip dari laman NU Online.
Ia menilai, masyarakat dunia memang sudah sejak puluhan tahun lalu ada Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia (HAM) dan deklarasi pendirian PBB, Tetapi di sana sini gejolak dan konflik di berbagai negara masih sering terjadi. Pihaknya berharap, ke depan Indonesia bisa menjadi model buat peradaban dunia, yang dimulai dengan langkah-langkah kecil untuk Indonesia ini.
“Itu yang kita perbincangkan. Bagaimana kita hadir sebagai rahmat dan berkat bagi bangsa Indonesia. Terima kasih buat NU, dan terima kasih buat kita semua,” katanya.
Datang ke Kantor PBNU beserta rombongan, Pdt Gomar Gultom disambut langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) didampingi H Amin Said Husni. Beberapa kali lemparan joke dari Gus Yahya membuat mereka tertawa bersama.
“Kami sangat bersyukur disambut dengan suka cita dan penuh keramahtamahan oleh ketua umum PBNU Gus Yahya dan Pak Amin sebagai salah satu ketua. Kami merasa mendapat kehormatan dengan sambutan ini,” ucapnya.
Gultom juga mengatakan, dalam rangka membangun bangsa ini, tidak ada pilihan bagi kita selain bekerja sama dengan seluruh elemen bangsa.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengaku mendapat kehormatan atas kunjungan dari pimpinan PGI. Menurutnya, silaturahim NU dengan PGI sudah menjadi tradisi yang selama ini sudah mapan.
“Kami tadi berdiskusi cukup gayeng, tentang hal-hal yang terkait dengan masalah-masalah hubungan antar kelompok agama dan bagaimana kita mencari cara atau strategi untuk mengatasi masalah-masalah itu,” ungkapnya.
Sesudah ini, lanjut Gus Yahya, akan ada langkah-langkah dan kegiatan bersama yang strategis dan menentukan, sebagai upaya bersama untuk membangun harmoni di dalam masyarakat, bangsa dan negara.
“Dengan keyakinan bahwa, sebetulnya kalau kita berhasil membangun harmoni yang konstruktif di dalam masyarakat kita yang sangat heterogen ini, ini Insyaallah Indonesia akan menjadi model bagi masyarakat-masyarakat lain di seluruh dunia. Insyaallah. Mudah-mudahan bisa menjadi sumbangan bangsa ini bagi peradaban dunia,“ pungkasnya.