Sleman– Para peserta pelatihan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya 2021 regional Provinsi Dairah Istimewa (DI) Yogyakarta yang digelar di salah satu hotel di Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, Kamis (17/6/2020) mendapatkan materi mengenai pencegahan paham radikal terorisme melalui kearifan local yang ada di DI Yogyakarta.
Materi ini disampaikan oleh Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi DI Yogyakarta , Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum., Ph.D of Arts. Mukhtasar mengatakan bahwa pihaknya menjelaskan mengenai betapa pentingnya kearifan lokal untuk mencegah atau mengurangi pengaruh radikalisme atau terorisme di masyarakat.
”Kami di FKPT bekerja didasarkan pada penelitian, sehingga kami di dukung oleh data-data yang kami temukan di lapangan, termasuk misalnya pemetaan terhadap potensi-potensi radikalisme di tengah-tengah masyarakat Yogyakarta,” ujar Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin,.
Lebih lanjut, Mukhtasar menyebut bahwa keberadaan Duta Damai ini sangat penting, karena masyarakat saat ini terutama kalangan generasi milenial ini sering memanfaatkan media sosial. Dimana media sosial ini sendiri malah justru dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal untuk menyebarkan narasi mereka. Maka menurutnya Duta Damai dengan fokusnya pada penguasaan media maya ini sangat penting untuk memberikan edukasi di sana.
”Agar bagaimana memanfaatkan teknologi ini untuk menyaring ideologi asing atau dalam hal menanggulangi paham-paham radikal terorisme yang berasal dari luar negeri,” ujar pria yang juga Guru Besar Filsafat Universita Gadjah Mada ini.
Selain itu ia juga menyebut bahwa FKPT dan Duta Damai dapat berkolaborasi untuk mengisi atau memperkaya konten yang ada di kedua belah pihak. Karena penggunaan media ini penting untuk melakukan counter narasi terhadap pengaruh radikalisme. Ia menyebut bahwa hal tersebut dapat dilakukan bersama-sama antara FKPT dan Duta Damai.
”Saya berharap juga berharap agar para anggota baru dari Regenerasi Duta Damai DIY ini dapat melanjutkan dan belajar dari para seniornya. Maka mari kita bersinergi antara Duta Damai dan FKPT,” terang lulusan Hankuk University of Foreign Studies Korea ini.
Kemudian Mukhtasar juga berharap kepada Duta Damai Dunia Maya ini agar jangan menyepelekan bahwa di tengah-tengah masyarakat saat ini sedang terjadi sikap atau pemikiran intoleran. Yang mana hal itu sampai saat ini masih ada dah harus dicegah
”Saya kira Duta Damai bisa bersama-sama dengan berperan dengan aparat dan pihak lainnya untuk bersama-sama mencegah sikap-sikap intoleran yang menjadia awal dari radikalisme,” ujarnya mengkahiri.