Yogyakarta – Kepala Kepolisan Daerah Yogyakarta, Brigjend. Ahmad Dafiri, M.Si., mengingatkan media massa memiliki peran yang sangat strategis dalam membantu pencegahan terorisme. Di antanya melalui pemberitaan yang sesuai dengan fakta kejadian.
Hadir sebagai narasumber dalam dialog Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme Terorisme di Masyarakat yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Yogyakarta, Rabu (10/5/2017), Dafiri menyesalkan kondisi sebagian besar media massa saat ini yang pemberitaannya tergantung kepentingan pemilik modal.
“Padahal media massa seharusnya menjadi penyeimbang di negara kita,” kata Dafiri.
Dafiri menambahkan, media massa seharusnya menyadari dinamika yang terjadi di masyarakat dengan memberitakan sebuah peristiwa dengan apa adanya. “Tapi yang terjadi saat ini, banyak media media massa yang memberitakan seperti apa kepentingan pemodal,” lanjutnya seraya mengatakan pemberitaan tidak sesuai fakta yang berpotensi menimbulkan gesekan di masyarakat dan memantik munculnya radikalisme.
Hal senada diungkapkan Ketua FKPT Yogyakarta, KH. Abdul Muhaimin. Dia mengingatkan, di era perkembangan teknologi dan informasi yang semakin maju, media memiliki potensi menjadi sarana terjerembabnya seseorang ke dalam radikalisme.
“Berkembangnya paham radikal terorisme saat ini lebih banyak melalui media cetak, online dan media sosial. Mereka berba’iat tanpa harus bertemu secara langsung, hanya dengan melalui smartphonenya,” ungkap Kiai Muhaimin.
Pengasuh pondok pesantren Nurul Ummahat, tersebut mengajak media massa untuk juga mengangkat isu-isu kebudayaan untuk menumbuhkan suasana damai dalam kehidupan di masyarakat. Khusus masyarakat Yogyakarta, dia mengajak untuk selalu mempertahankan slogan “Yogya City of Tolerance”.
“Dengan kultur budaya yang dimiliki oleh Daerah Istimewa Yogyakarta, hendanya kita bisa dengan mudah mencegah masuknya paham radikal dan terorisme,” pungkas Kiai Muhaimin.
Dialog Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme Terorisme merupakan salah satu metode dalam kegiatan Pelibatan Media Massa dalam Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan oleh BNPT dan FKPT di 32 provinsi se-Indonesia di sepanjang tahun 2017. Terdapat 2 metode lain yang dijalankan, yaitu Visit Media dan lomba karya jurnalistik yang mengambil tema kearifan lokal sebagai sarana pencegahan terorisme. [shk/shk]