Insan Pers memiliki peran tanggungjawab sosial dalam memberitakan Terorisme di media, jangan sampai justru pemberitaan menjadi oksigen bagi kelompok radikal Terorisme, media justru menjadi alat kelompok ini dalam mempropagandakan kepentingan kelompoknya ujar H. Waspada M.Sos, MHI. selaku Kabid daya media Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulsel dalam workshop Program damai dunia maya di Sulsel.
Pemberitaan insan media memiliki dampak penting dimasyarakat, menurutnya jangan sampai dalam melakukan penyajian berita pelaku terorisme justru berdampak glorifikasi (pemuliaan) terhadap pelaku aksi teror tersebut, pemahaman terhadap permasalahan Radikal Terorisme menjadi kemampuan dasar insan media, selain etika Jurnalistik, dalam kode etik jurnlistik pasal 1 Wartawan Indonesia bersikap independent, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk, disinilah kejelian insan media untuk membedakan antara fakta dengan opini , pedoman peliputan dan pemberitaan tentang terorisme telah ditetapkan Dewan Pers tanggal 09 April 2015 Peraturan Nomor 01/Peraturan-DP/IV/2015, dalam kegiatan workshop ini Praktisi Media Se Sulsel bersepakat membangun sinergi antar kelompok media baik, kelompok media Radio, Media Televisi dan Media Online, Kelompok Media Cetak dan selurus Humas yang ada di Provinsi Sulsel, saat pemberitaan ini acara worshop masih berlangsung dilanjutkan dengan membagi tiga kelompok , kelompok diskusi pertama dipimpin pimpinan redaksi Harian Fajar Sulsel dengan fokus Media Cetak dan Humas Pemerintah Daerah Se sulsel, kelompok kedua dipimpin Ketua Asosiasi Penyiar Radio Swasta (APRASI) dengan fokus Jurnalis Radio dan Humas Ormas se sulsel, kelompok ketiga insan jurnalis Televisi dipimpin Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulsel, diskusi melalui pembagian kelompok untuk merumuskan indepth News dan Investigatif Reporting terhadap gerakan Radikal Terorisme dalam masyarakat, sehingga Pemberitaan yang disajikan insan media ikut memberikan dampak dalam pencegahan Radikal Terorisme bahkan produk diskusi ini semoga dapat dijadikan program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) .“NO MORE TERRORISM ALLOWED IN OUR BELOVED INDONESIA”