Pertama Kali, Kirab Kerukunan Digelar dalam Peringatan Hari Raya Waisak di Solo

Solo – Perayaan Waisak di Kota Solo berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya. Tahun ini, Waisak di Solo berlangsung lebih meriah dengan
digelarnya kirab kerukunan dari Loji Gandrung sampai Balaikota Solo,
Sabtu malam akhir pekan kemarin.

Kirab ini menjadi cermin kerukunan dan toleransi umat beragama di Kota
Bengawan. Mengusung tema ‘Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa’ kirab
ini diikuti ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat.

Umat Buddha bersama peserta kirab lain yang berasal dari FKUB, pemuda
penggerak, forum anak serta komunitas lintas agama dan kepercayaan
bersama-sama mengiringi Rupang Buddha yang ikut dikirab dan kemudian
dimandikan dalam upacara Yu Fo (Puja Mandi Buddha). Warga Solo tampak
begitu antusias mengikuti rangkaian acara ini.

Kegiatan ini diinisiasi Walikota Solo Respati Ardi. Ini menunjukkan
komitmennya untuk mendukung keberagaman dan keterbukaan kota dalam
memfasilitasi semua bentuk perayaan keagamaan.

“Sebelumnya kami terima audiensi di Loji, saya minta harus ada kirab.
Ini yang pertama kali. Jadi ini kirab kerukunan, Kota Solo ramah untuk
semuanya, tidak ada intoleran di Kota Solo,” kata Respati Ardi.

“Ini acara untuk ikut merayakan Waisak di Kota Solo,” tambah dia.

Selain itu, mantan Ketua BPC HIPMI Solo tersebut menekankan dirinya
sangat terbuka menerima umat beragama yang lain.

“Loji dan Balaikota terbuka, ini berlaku bagi agama mana pun yang
diakui oleh undang-undang,” ujar dia.

Sementara Ketua Panitia Waisak 2025, Rama Mettasiri Sutrisno,
menyampaikan kirab ini membawa misi menularkan semangat kebijaksanaan
di berbagai lini kehidupan.

“Kebijaksanaan dasar keluhuran dimulai dari diri sendiri, dari
keluarga, dari organisasi dan dari negara. Akhirnya akan mempengaruhi
negara itu sendiri,” tuturnya.

Rama Mettasiri menyebut, perayaan Waisak 2569 TB/2025 ini mendapat
dukungan penuh Wali Kota Solo.

“Ini kirab yang pertama kali dilakukan di Kota Solo. Tadi Walikota
menyampaikan pesan, jika tahu akan semeriah ini maka berharap tahun
berikutnya kita akan dikasih tempat yang lebih baik lagi, dikemas
lebih baik, Umat Buddha Solo nanti akan dikasih tempat dengan
(upacara) mandi kembang di pelataran balaikota,” jelasnya.

Perayaan Waisak 2025 di Kota Solo juga dimeriahkan dengan kegiatan
bakti sosial, pentas seni di halaman balaikota Surakarta, Pindapatta
dan donor darah, juga Dharmasanti di Candi Putih Vihara Dhamma
Sundara, rangkaian kegiatan perayaan ini berlangsung dari 1 Mei-1 Juni
2025