Perlu Kesamaan Persepsi Antar Lembaga Agar Deradikalisasi Berjalan Maksimal

Jakarta – Berhasil atau tidaknya program deradikalisasi yang dilaksanakan pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terorisme tidak hanya bergantung pada satu lembaga, tapi perlu ada kesamaan persepsi antar lembaga terkait, sehingga program yang dijalankan bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Hal itu diungkapkan Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis dalam Kegiatan Sinergisitas BNPT dan Kementerian/Lembaga terkait Program Deradikalisasi tahun 2019, yang diselenggarakan Sub Direktorat Bina Dalam Lapas BNPT bertempat di Hotel Grand Boutique, Jakarta (12/12/19).

“BNPT memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik Kementerian/Lembaga, akademisi serta stakeholder terkait. Kerjasama ini akan berjalan efektif apabila ada persepsi yang sama, sehingga tahapan deradikalisasi bisa berjalan maksimal, sesuai rencana dan target,” ungkapnya.

Hendri mengungkapkan juga diperlukannya program deradikalisasi yang berkesinambungan antara BNPT serta lembaga terkait. Salah satunya dengan Dirjen Pemasyarakatan.

“Saya berkeinginan deradikalisasi yang dilaksanakan BNPT Bersama Dirjenpas itu berkesinambungan, dari dalam Lapas sampai keluar Lapas, saya harap program deradikalisasi di dalam lapas ini bisa maksimal, sehingga di luar lapas nantinya tidak sulit lagi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Hendri kedepan berniat akan diakan semacam program penambahan wawasan kebangsaan, keagamaan, kewirausahaan, hingga psikologi, kepada petugas yang ada di Lapas ataupun Rutan. Hal itu tak lain dan tak bukan adalah karena adanya masukan dari beberapa Kalapas, dimana BNPT selalu memberikan penguatan wawasan tersebut bagi para WBP, sehingga para petugas yang ada di Lapas ataupun Rutan juga harus mendapat penguatan wawasan itu.

“Saya dapat masukan dari Kalapas Gunung Sindur, dimana BNPT selalu memberikan tambahan wawasan, keagamaan, kewirausahaan, hingga psikologi pada para WBP. Jangan sampai wawasan yang diberikan BNPT pada WBP tidak dimengerti oleh petugas di Lapas. Jadi nantinya akan programkan penambahan wawasan ini kepada Lapas ataupun Rutan. Ini juga bentuk dari sinergisitas yang kita laksanakan ini,” ungkapnya.

Mantan Danrem 173/Praja Vira Braja ini berharap, kedepannya kerjasama antara antara BNPT serta K/L terkait bisa menjadi lebih baik, sehingga upaya penanggulangan terorisme, terutama melalui deradikalisasi bisa berjalan lebih optimal.

“Saya berharap, melalui kegiatan ini terjalin kerjasama yang lebih erat antara BNPT dengan Kementerian dan Lembaga bisa lebih baik, khususnya dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam upaya penanggulangan terorisme melalui program deradikalisasi di dalam Lembaga Pemasyarakatan ataupun Rumah Tahanan,” ungkapnya.

Kegiatan ini sendiri dihadiri pula oleh Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, MA, Direktur Pelindungan BNPT Brigjen Pol Herwan Chaidir, serta perwakilan dari Kejaksaaan RI, Pengadilan Negeri, Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, Polri, Kemenkumham serta Akademisi.