Pandeglang – Situasi bangsa Indonesia yang kondusif menjelang berlangsungnya pesta demokrasi Pemilihan Presiden (pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 saat ini perlu dijaga bersama agar tetap sejuk dan damai juga toleran dan saling menghormati. Untuk itu Pondok Pesantren punya peran penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat sekitarnya.
Hal tersebut dikatakan Kasubdit Kontra Propaganda (KP) Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT), Letkol Cpl. Hendro Wicaksono, SH, M.Krim, saat melakukan silaturahmi ke KH. Tohir Mulyadi selaku pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Afkar, di Kec. Sumur, Ujung Kulon, Kab. Pandeglang, Banten, Sabtu (3/2/2024).
“Terima kasih pak Kyai atas sambutan yang diberikan kepada kami bersama tim untuk bisa silaturahmi kesini. Tentunya menjelang Pilpres dan Pemilu ini kami cuma titip pesan dan berharap kepada pak Kyai untuk menyampaikan ke masyarakat sekitar sini bahwa kita semua wajib menjaga persatuan dan kesatuan NKRI agar bangsa ini tetap damai,” ujar Letkol Cpl. Hendro Wicaksono.
Menurutnya, meskipun setiap warga negara Indonesia memiliki perbedaan suku bangsa, ras dan agama, tetapi untuk mewujudkan harmoni kesatuan harus memperkuat kesamaan. Dalam arti memperkuat kesamaan sebagai warga negara Indonesia dan menghargai berbagai perbedaan yang ada.
“Karena menjelang Pilpres ini banyak pernyataan dan aksi yang dikeluarkan berbagai pihak yang berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa. Pesta demokrasi yang harusnya dapat memberikan manfaat buat kita malah menyebabkan bangsa kita berpotensi terbelah,” ujar alumni Akmil tahun 1996 ini.
Untuk itu mantan Wakapaldam XVI/Pattimura ini meminta kepada KH Tohir Mulyadi, selaku ulama dan pengasuh Ponpes satu satunya di daerah Ujung Kulon ini untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat setempat untuk selalu menjaga kedamaian di lingkungan Ponpes dan juga masyarakat sekitarnya.
“Saya minta tolong ke pak Kyai juga untuk selalu memberikan pesan atau nasihat kepada santri dan juga masyarakat sekitar untuk bisa menjaga keutuhan negara mungkin melalui pesan-pesan kedamaian kebhinekaan supaya negara kita ini tidak pecah, tetap Bersatu. Dan mungkin kedepannya kita akan ada kegiatan lagi di sini,” ujarnya menagkhiri.
Dalam kesempatan tersebut Kyai Tohir Mulyadi pun mengaku senang dan bersyukur bisa kembali menjalin tali silaturahmi dengan BNPT untuk dating ke Ponpesnya setelah beberapa tahun sebelumnya juga sudah berkunjung ke Ponpes Darul Afkar.
Dirinya mengatakan,dan berharap bahwa manusia itu bekerja, beramal dan melakukan aktivitas kehidupan sesuai dengan profesi masing-masing. Menurutnya, apapun kondisi manusia itu tentunya harus bisa menjalankan aktivitas kehidupannya dengan baik.
“Karena ibadah, dagang, bertani atau apapun kalau di masyarakat atau di suatu daerah tidak harmonis tentunya hal itu bisa terganggu. Makan terganggu, kegiatan terganggu, hidup terganggu kenyamanan juga terganggu,” ujarnya.
Maka dari itu dirinya selalu mengedepankan hal hal yang menyejukkan seperti menggelar pengajian dan sebagainya agar masyarakat dalam hidup bertetangga selalu hidup rukun berdampingan.
“Kalau ada pengajian, kita juga selalu tambahkan hal hal seperti saling memaafkan, saling menghargai saling mengangkat, menghindari hal-hal yang kurang baik. Karena itu sangat penting itu. Kita tidak bisa hidup, apalagi hidup sendiri, hidup berkeluarga pun tanpa punya tetangga juga tidak bisa,” ujanrya.
Dalam kesempatan tersebut Subdit KP juga memberikan sejumlah bantuan sembako untuk Ponpes Darul Afkar yang memiliki sekitar 250 orang santri. Yang mana ada sebanyak sekitar 130 santri yang menginap di Ponpes yang tanpa dipungut biaya dalam menempuh pendidikan di Ponpes tersebut.
Dalam kunjungan tersebut Kasubdit KP tampak didampingi Staf Ahli BNPT bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Dr. KH Muhammad Suaib Tahir, Lc, MA, dan sejumlah staf Subdit KP lainnya.