Moskow – Rusia pada Rabu (28/7), mengatakan telah meningkatkan kemampuan tempur pangkalan militernya di Tajikistan dan melatih tentara lokal karena ancaman militan ISIS yang bergerak masuk ke Afganistan.
Perdana Menteri Rusia, Sergei Shoigu, yang mengunjungi Tajikistan pada Rabu untuk membahas keamanan, mengatakan situasi keamanan di Afganistan semakin memburuk sejak penarikan pasukan AS.
Penarikan pasukan asing dari Afganistan telah mendorong Rusia menyiapkan keamanan di pintu belakang perbatasannya, Tajikistan, dikutip dari Reuters, Rabu (28/7).
Secara khusus, Rusia mengaku khawatir dengan elemen-elemen ISIS yang berkembang di Afganistan utara. Shoigu mengatakan bahwa militan ISIS bergerak ke Afganistan dari Suriah, Libya, dan beberapa negara lain.
“Apalagi di beberapa bagian, kita juga bisa melihat bahwa gerakan-gerakan ini terorganisir dengan cukup serius,” kata Shoigu.
Shoigu menyebut pasukan AS keluar dengan tergesa-gesa, dan akibatnya Rusia kini harus melatih personel militer Tajikistan di universitas militer Rusia dan fasilitas yang berafiliasi dengan pangkalan militer yang dioperasikannya di Tajikistan.
“Kami menyediakan semua yang dibutuhkan untuk pelatihan militer,” kata Shoigu.
“Kami meningkatkan perhatian untuk memperkuat kemampuan tempur pangkalan militer kami dan menyempurnakan rencana untuk bersama-sama mengusir kemungkinan infiltrasi pemberontak,” katanya.
Seorang diplomat senior Rusia mengatakan bahwa Moskow memandang keuntungan Taliban di Afganistan utara sebagai peningkatan keamanan karena kelompok itu memusuhi apa yang dianggap Rusia sebagai ekstremis Islam yang lebih berbahaya.
Rusia akan mengadakan latihan militer pada 5-10 Agustus di dekat perbatasan Afganistan, yang akan melibatkan lebih dari 1.000 tentara Rusia serta pasukan Uzbekistan dan Tajikistan.