Perkuat Literasi Anti-Radikalisme, BNPT dan UI Bedah Buku Barang Bukti Terorisme

Jakarta – Upaya memperkuat literasi anti-radikalisme kembali digencarkan melalui kolaborasi lintas lembaga. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan Universitas Indonesia (UI) menggelar Bedah Buku Hasil Kajian Barang Bukti Buku Tindak Pidana Terorisme, Jumat (5/12/2025) di Kampus UI Salemba.

Kegiatan ini mengangkat seri buku “Tercerahkan dalam Kedamaian” yang berisi kajian terhadap ribuan buku bernuansa radikal yang disita dari para pelaku tindak pidana terorisme. Sejak April 2023, tercatat 134 putusan pengadilan menyerahkan barang bukti berupa buku kepada BNPT. Dari lebih dari 11.000 buku yang disita, sekitar 10.000 di antaranya telah dimusnahkan karena mengandung narasi ekstrem.

Direktur Penegakan Hukum BNPT, Brigjen Pol. Sigit Widodo, S.I.K., menegaskan bahwa upaya menangani penyebaran ideologi radikal tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.

“BNPT tidak bisa bekerja sendirian. Kita perlu kolaborasi dengan institusi lain, akademisi, dan seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, buku-buku yang dijadikan barang bukti bukan hanya dipakai untuk proses hukum, tetapi juga menjadi sumber data penting untuk memahami pola penyebaran ideologi terorisme dan memperkuat langkah pencegahan.

Dukungan terhadap upaya ini datang dari kalangan akademisi. Direktur Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan UI, Prof. Dr. Drs. Supriatna, M.T., mengapresiasi kerja sama tersebut. Ia menilai penguatan literasi mengenai terorisme sangat penting agar generasi muda memiliki pemahaman yang benar dan tidak mudah terseret narasi ekstrem.

“Buku ini penting sekali. Kita perlu lebih sering melakukan sosialisasi bersama BNPT tentang pentingnya keilmuan terkait terorisme,” kata Supriatna.

Ia berharap kemitraan ini dapat menjangkau lebih banyak kampus, sekolah, dan komunitas pemuda untuk menanamkan nilai toleransi, kedamaian, dan wawasan kebangsaan.

Melalui kegiatan ini, BNPT dan UI menegaskan komitmen mereka dalam memperkuat pendidikan dan pencegahan terorisme. Di era digital, di mana narasi radikal dapat menyebar dengan cepat dan luas, literasi yang kuat dianggap sebagai benteng utama untuk menjaga ketahanan ideologi bangsa.

Bedah buku tersebut diharapkan menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang lebih besar antara akademisi dan pemerintah dalam mendorong pemahaman yang sehat tentang kebangsaan dan dalam menekan penyebaran paham radikal sejak dini