Perkuat Deradikalisasi, BNPT Resmikan Yayasan yang dibentuk Mantan Napiter Beragama Nasrani di Poso

Tentena – Kunjungan pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ke provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) baik ke Kota Palu dan Kabupaten Poso sejak Senin (10/8/2020) lalu hingga saat ini tidak lain adalah untuk terus melanjutkan program deradikalisasi yang dilakukan para mantan narapidana kasus terorisme.

Yang mana program deadikalisasi ini juga dirangkaikan dengan program sinergisitas bersama Kementerian/Lembaga (K/L) terkait lainnya yang dikoordinir oleh BNPT untuk ikut ambil bagian dalam program deradikalisasi. Hal ini sebagai upaya untuk memutus rantai dan penanggulangan terorisme di Indonesia dengan berbasiskan kesejahteraan.

Salah satu wujudnya adalah disamping kegiatan-kegiatan yang sifatnya pembangunan fisik dan non fisik, juga ada pembentukan yayasan di berbagai daerah. Hingga saat ini sudah lebih dari 20 yayasan yang ada di berbagai daerah yang ikut dilahirkan oleh BNPT bersama masyarakat.

Dan kali ini BNPT melalui Subdit Bina Masyarakat pada Direktorat Deradikalisasi di Kedeputian I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi bersama mantan narapidana kasus terorisme (Mitra Deradikalisasi BNPT) yang beragama Nasrani yang berdomisli di Tentena, Kabupaten Poso kembali membentuk Yayasan sebagai upaya untuk memperkuat program deradikalisasi.

Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH, dalam sambutannya saat meresmikan Yayasan Jalin Kasih Diaconia sebagai Mitra Deradikalisasi BNPT yang berlangsung di Aula Hotel Danau Poso, Tentena, Kabupaten Poso, Kamis (13/8/2020) siang. Peresmian Yayasan tersebut ditandai dengan penandatangan akta yayasan oleh pengurus yayasan dan Mitra Deradikalisasi BNPT dihadapan notaris dengan disasksikan para pejabat BNPT dan para pejabat Kabupaten Poso.

“Yayasan ini adalah bentuk kemitraan atau partnership antara BNPT dengan masyarakat yang ada di Tentena yang merupakan bagian dari program deradikalisasi, khususnya lagi berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Jadi Yayasan Jalin Kasih Diaconia ini sudah menjadi Mitra BNPT dimana dalam program-program yang dilaksanakan berkaitan dengan pencegahan terorisme,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar

Seperti diketahui Yayasan Jalin Kasih Diakonia ini diinisiasi oleh para mantan napiter yang beragama Nasrani tersebut sekaligus untuk menghapus stigma yang selama ini muncul bahwa teroris itu mendiskreditkan satu agama tertentu saja. Padahal terorisme itu bisa terjadi di semua agama.

Lebih lanjut Kepala BNPT mengatakan bahwa dengan adanya Yayasan ini diharapkan dapat menjadi program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang mana nantinya masyarakat juga bisa untuk ikut serta di dalam mendukung program-program pembangunan yang sifanya berkaitan bentuknya fisiknya dan non fisik

“Yayasan ini bersifat nirlaba bisa bergerak di bidang sosial, pendidikan dan sebagainya. Diharapkan kelak bisa juga memiliki unit usaha, seperti jenis usaha koperasi kecil dan menengah yang nanti bisa mendapat bimbingan, baik itu dari Kementerian dan Lembaga di tingkat pusat ataupun di tingkat pemerintahan daerah,” kata mantan Waka Lemdiklat Polri ini.

Terkait dengan penyiapan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan, Kepala BNPT berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso nantinya bisa mendorong Yayasan tersebut untuk bisa mengajak seluruh masyarakat yang ada di Tentena dan sekitarnya. Apalagi Pemkab Poso juga memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) yang tentunya dapat memberikan pembekalan kepada masayrakat Poso itu sendiri.

“Ini agar mereka nantinya bisa menjadi tenaga kerja terlatih yang memiliki skill. Yang mana nanti tentunya setiap saat bisa digunakan untuk bekerja di berbagai bidang seperti di sektor sektor Perindustrian dan lainnya yang tentu sesuai dengan program yang dilaksanakan,” kata mantan Kapolda Papua ini.

Dengan memiliki bekal ketrampilan makan diharapkan bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat yang mana secara otomatis masyarakat tersebut akan memiliki peluang untuk memiliki lapangan pekerjaan yang dapat diikuti sesuai bidang keahliannya, dimana keterampilan-keterampilan tersebut dapat menjadi nilai tambah yang diberikan dalam program ini.

“Jadi Yayasan ini nanti bisa menjadi motor penggerak masyarakat dalam hal yang positif. Jadi yang positif ini seperti memajukan di bidang perekonomian, yang mana hal itu tentunya akan mendukung masyarakat tersebut agar dapat sejahtera nantinya,” ujar alumni Akpol tahun 1988.

Kepala BNPT pun mengatakan bahwa keberadaan Yayasan Jalin Kasih Diakonia ini tidak seluruhnya diawaki oleh para mantan napiter, namun juga dapat juga diisi oleh seluruh lapisan masyarakat, baik lintas suku, agama, profesi maupun lintas usia yang mana tentnya semuanya dapat bersatu padu untuk Indonesia yang maju dan Indonesia yang damai.

“Tidak selalu, tidak terlalu. Itu memang untuk mengangkat dan mengakomodir yang arahnya ke sana (mantan napiter), tetapi pengurusnya tidak selalu harus eks napiter. Bahkan ada dari tokoh-tokoh agama yang ikut memberikan warna kepada Yayasan ini agar Yayasan ini bisa menjadi semacam tempat bernaungnya seluruh masyarakat yang berkeinginan untuk menjadi maju dan sejahtera,” kata mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.

Dan Kepala BNPT pun menegaskan kalau kedepan program dari Yayaan tersebut akan terus berkelanjutan dari tahun ke tahun seiring dengan keberadaan dari K/L yang ada di pusat dan pemerintah daerah. “Oleh karenanya di sini ada Pak Bupati. Jadi Ketua Yayasan Pak Romi bisa juga memanfaatkan apabila ada program-program di daerah, yang mana kita yakin bahwa pemerintah daerah pasti memiliki program juga dalam mensejahterakan masyarakat,” ujar mantan Kapolda Banten ini

Apalagi menurut Kepala BNPT, status Yayasan Jalin Kasih Diakonia ini sudah jelas dan resmi berbentuk badan hukum. Yang mana artinya Yayasan berbadan hukum yang bisa menjadi Mitra baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebagaimana yang diharapkan.

“Jadi statusnya sebagai badan hukum sudah jelas. Menjadi penghubung antara masyarakat dengan unsur-unsur pemerintah. Jadi kita tidak usah lagi membedakan antara pusat dan daerah. Karena pada dasarnya pemerintah daerah tentu adalah kepanjangan tangan dari pemerintah pusat, dalam hal pelaksanaan otonomi daerah. Oleh karena itu Yayasan ini juga bisa bermitra menjalankan program-program yang ada di bawah kendali Bapak Bupati,” kata mantan Kapolrestabes Padang ini mengakhiri.

Acara peresmian Yayasan Jalin Kasih Diaconia ini dihadiri para pejabat BNPT lainnya yakni Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Deradikalisasi Prof Dr. Irfan Idris, Kasubdit Bina Masyarakat Kolonel Sus Solihudin Nasution, Kasi Bina Dalam Masyarakat, Letkol Cpl. Hendro Wicaksono dan para staf BNPT lainnya.

Sementara dari Pemkab Poso sendiri dihadiri langsung oleh Bupati Poso, Kolonel Mar (Purn) Darmin Agustinus Sigilipu beserta jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) yang ada di Tentena terdiri dari Camat, Danramil dan Kapolsek. Selain itu hadir pula Wakil Ketua 1 DPRD Kab. Poso, Semuel Munda SE. Selain itu para mantan Napiter yang beragama nasrani dan pengurus Yayasan juga hadir dalam acara tersebut