Palu – Pelajar dan mahasiswa menjadi sasaran utama penyegaran
radikalisme dan terorisme. Karena itu, sosialisasi pencegahan
radikalisme harus terus diberikan agar pelajar dan mahasiswa memiliki
daya tahan.
Hal itulah yang dilakukan Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan
mendatangi SMK Muhammadiyah 1 Palu. Kunjungan itu dalam rangka edukasi
terkait bahaya paham Radikalisme dan terorisme. Acara digelar di
halaman sekolah diikuti para pelajar, kepala sekolah, dan guru-guru
SMK Muhammadiyah 1 Palu.
Dirbinmas Polda Sulteng Kombes Pol Deny Jatmiko diwakili Plt Kasubdit
Bintibsos Komisaris Pol Dg Agus R S Tola menjelaskan definisi
intoleransi, Radikalisme, dan terorisme dalam sosialisasinya. Ia juga
menyampaikan potensi kerawanan dan modus cara penyebaran paham
Radikalisme di masyarakat serta cara penanggulangannya.
“Jangan sampai anak-anak muda terpengaruh paham-paham radikal, karena
paham radikal bukan hanya mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara
tapi juga merusak kehidupan rumah tangga dan masa depan pemuda,”
ujarnya melalui rilis tertulis, Minggu (21/4/2024).
Apalagi penyebaran paham radikalisme, menurutnya, saat ini tengah
marak disebarkan melalui media digital dan menyasar anak-anak.
Melihat potensi ancaman itulah, Polda Sulteng dan polres jajaran tak
henti terus melakukan pembinaan atau sosialisasi untuk membentengi
generasi muda dari bahaya paham Radikalisme dan terorisme.