Jakarta – Selain menangkap empat terduga teroris yang hendak menyerang Polda Riau, Densus 88 Mabes Polri juga membekuk seorang pria yang diduga terlibat perencanaan aksi bom bunuh diri di Istana Negara pada 12 Desember 2016 lalu. Pria bernama Hendrasti itu dicokok di Jalan Raya Ponorogo-Pacitan, Jawa Timur, Selasa (24/10/2017).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Pori Brigjen Rikwanto dalam keterangan pers menjelaskan, Hendrasra ditangkap sekitar puku 11.20 WIB.
Hendrasti adalah salah seorang yang sering berkunjung ke LP Madiun yang kemudian bersama rekannya membentuk satu grup di Telegram bernama Lir Ilir. Hendrasta adalah pihak yang membantu pernikahan Dian Yulia Novi dengan seorang napi teroris di LP Madiun bernama William Maksum.
Lir Ilir merupakan anggota grup Telegram ‘Warkop’ yang di dalamnya juga ada Bahrum Naim dan Khafid Fathoni.
Dian sendiri merupakan calon pengantin yang akan bunuh diri dengan meledakkan diri di Istana Negara. Tapi, aksinya tercium sebelum bom bunuh diri dilakukan.
Sebelum bom bunuh diri itu, kata Rikhwanto, mereka membuat grup yang di dalamnya terdapat Bahrun Naim. Hendrasti juga masuk dalam grup itu. “Untuk selanjutnya dilakukan interogasi terhadap yang bersangkutan,” paparnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Densus 88/Anti Teror Polri menangkap empat orang terduga teroris di Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Menurut Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, terduga berinisial WW dan AI ditangkap di Pandau, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Sedangkan YH dibekuk di daerah Tangkerang, Pekanbaru dan H diamankan di Perumahan Taman Griya, Kubang, Kabupaten Kabupaten Kampar.
Polisi sedang menggeledah rumah para tersangka. “Saat ini sedang didalami. Keempatnya ini adalah bagian anggota Jamaah Anshor Daulah. Terduga pertama WW adalah Amir atau pimpinannya,” ujarnya.