Australia – Seorang wanita asal Australia bersama dua anaknya yang berada di kamp pengungsi untuk keluarga ISIS di Kamp al-Hol, Suriah utara, menyampaikan keinginannya untuk pulang kembali ke negaranya.
Wanita itu menolak memberitahu identitasnya, tetapi diyakini oleh media-media Australia bernama Zehra Duman yang berusia 24 tahun asal Melbourne.
Dikutip dari ABCnews, wanita itu mengaku ingin membawa putranya yang berusia dua tahun dan putrinya yang berusia enam bulan kembali ke Australia. “Kedua anak saya sakit. Mereka sangat kekurangan gizi.”
Dia mengaku sudah tak punya uang dan mengeluhkan kurangnya makanan di kamp pengungsi. “Mereka tidak membiarkan kami menghubungi keluarga kami,” katanya.
“Anakku butuh susu dan saya tak punya uang membeli susu. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi,” ujarnya.
Baca juga : Polri Sebut Terduga Teroris Sibolga Merupakan Jaringan JAD Berafiliasi ISIS
Dia juga mengatakan ingin kembali ke Australia. “Saya ingin kembali ke negara saya. Saya kira semua orang menghendaki hal itu karena bagaimana pun saya warga negara Australia,” katanya.
“Saya memahami kemarahan mereka terhadap kami semua di sini. Tapi anak-anak ini tak perlu menderita, anak-anaknya pun berhak diperlakukan seperti anak-anak normal.” ujarnya.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan mereka yang pergi ke luar negeri untuk mendukung kelompok teroris harus menyadari konsekuensi perbuatan mereka.
“Mereka harus bertanggungjawab atas keputusan bergabung dengan teroris yang memerangi Australia,” tegasnya.
“Saya tidak ingin membahayakan penduduk Australia dengan mengambil orang-orang dari situasi tersebut,” kata PM Morrison.
Dia menambahkan, mereka akan menghadapi proses hukum di Australia jika berusaha kembali lagi ke negara tersebut.