Bandar Lampung – Sebanyak 80 orang dari berbagai kelompok perempuan di Kota Bandar Lampung dan sekitarnya, Kamis (12/10/2017), dihadirkan dalam kegiatan Rembuk Kebangsaan: Perempuan Pelopor Perdamaian. Perempuan didorong aktif terlibat dalam penciptaan suasana damai di kelompok dan lingkungannya.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung, Abdul Syukur, dalam sambutan di pembukaan kegiatan mengatakan, perempuan memiliki peran yang sangat strategis untuk menciptakan suasana damai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Itulah kenapa Nabi (Muhammad SAW.) berpesan untuk selalu memuliakan wanita. Selain kedudukannya sebagai ibu yang sangat mulia, juga karena peran yang sangat besar dalam kehidupan manusia,” kata Syukur.
Pelibatan perempuan ini dikemas dalam kegiatan Rembuk Kebangsaan: Perempuan Pelopor Perdamaian yang terlaksana atas kerjasama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan FKPT Lampung. Kegiatan yang sama sudah dan akan dilaksanakan di 32 provinsi se-Indonesia sepanjang tahun 2017.
Dorongan menciptakan suasana damai, lanjut Syukur, tidak hanya didasarkan pada peran perempuan yang sangat strategis. Perempuan juga dianugerahi sifat-sifat yang menunjang untuk terciptanya kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat. “Perempuan memiliki keramah-tamahan, kelembutan dan kasih sayang yang lebih dari lelaki. Itulah kenapa perempuan seharusnya berperan dalam menciptakan kedamaian,” tambahnya.
Dengan terlibat dalam menciptakan kedamaian, perempuan dinilai sudah ikut serta mencegah terorisme.
“Ketika lingkungan kita damai, antarmasyarakat saling kenal dan menghargai, potensi masuknya paham radikal terorisme dapat ditekan,” jelas Syukur.
Rembuk Kebangsaan: Perempuan Pelopor Perdamaian di Lampung akan menghadirkan 2 orang narasumber yang berkompeten di bidang pemberdayaan perempuan, yaitu Ketua Yayasan Cahaya Guru, Henny Supolo Sitepu, dan akademisi dari Universitas Lampung, Ari Damastuti. [shk/shk]