Peran perempuan sangat besar dalam pencegahan perkembangan radikalisme dan terorisme baik sebagai ibu maupun sebagai istri dalam keluarga.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Inspektur Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Drs. Buntoro, Ak. M.Ak., saat menghadiri kegiatan seminar Pelibatan Perempuan sebagai Agen Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme di Hotel Best Western Premier Jakarta, Kamis (3/8).
Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan BNPT di daerah yang bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DKI Jakarta.
Tren baru dalam aksi terorisme dengan hadirnya keterlibatan perempuan dan anak. Dulu perempuan hanya menjadi faktor simpatisan dan pendukung, tetapi saat ini mereka turut mengambil andil sebagai pelaku teror.
Kalau dicermati lebih jauh, Menurut Buntoro, sebaran narasi radikalisme itu saat ini tidak hanya terjadi secara offline, tetapi yang lebih mengkhawatirkan narasi radikalisme yang bertebaran di dunia maya.
“Perempuan harus menjadi bagian penting dalam menangkal narasi-narasi tersebut, bukan justru menjadi korban narasi kekerasan dan teror,” lanjutnya.
Karena itulah, dirinya meminta perempuan menjadi agen perdamaian yang secara aktif memberikan pencerahan dan pendidikan baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat secara luas. Keterlibatan perempuan mempunyai peran strategis karena menjadi tumpuan pendidikan anak di keluarga maupun melalui komunitas perkumpulan perempuan.