Jakarta – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengingatkan pentingnya merawat serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Terlebih menurutnya saat ini kondisi perdamaian dunia terus bergejolak.
Ia menjelaskan rilis Institut Ekonomi dan Perdamaian (Institute for Economics and Peace) mencatat indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir. Namun, Jajak Pendapat Litbang Kompas dalam rangka Hari Toleransi Internasional 16 November 2022 melaporkan 72,6 persen responden menilai masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi nilai toleransi.
Bamsoet bersyukur nilai toleransi beragama dan politik di Indonesia dinilai masih cukup tinggi. Namun ia tetap mengingatkan pentingnya menjaga nilai toleransi ini.
“Meski begitu kita tidak boleh lengah. Tantangan untuk menjaga nilai toleransi tidak ringan, terutama toleransi beragama dan toleransi politik yang senantiasa berpotensi menggerus kohesi kebangsaan kita,” ungkap Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (15/2/2023).
“Karena itu, dalam Mukernas BEM PTNU Se-Nusantara nanti, perlu ditegaskan agar generasi muda bangsa bisa senantiasa menjunjung tinggi toleransi dalam setiap sektor kehidupan,” tegasnya.
Dalam pertemuannya dengan pengurus BEM PTNU Se-Nusantara di Jakarta, Bamsoet mengungkapkan intoleransi menyebabkan kebebasan beragama di seluruh dunia mengalami tekanan.
Ia pun mengungkapkan latar belakang ditetapkannya Hari Toleransi Internasional setiap tanggal 16 November oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Menurutnya, hal ini berangkat dari kenyataan sikap intoleransi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan beragama, yang menjadi ancaman untuk disikapi bersama oleh komunitas global.
“Banyak negara termasuk negara-negara maju di Eropa, masing-masing pernah mengalami masa di mana kekerasan atas nama agama menjadi bagian dari sejarah kelam. Karena itu, sangat penting untuk senantiasa mengkampanyekan sikap toleransi yang juga dibarengi dengan moderasi dalam kehidupan beragama,” jelas Bamsoet.
Bamsoet mengaku pihaknya sedang mendorong komitmen global untuk menjaga semangat perdamaian. Terlebih konflik bersenjata masih terus berkecamuk di belahan bumi yang lain.
“Tidak hanya perang Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan ratusan ribu korban tewas dan puluhan juta warga mengungsi, melainkan juga di beberapa negara lainnya yang hingga saat ini masih berjibaku menghadapi konflik,” ujarnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri oleh Pengurus BEM PTNU Se-Nusantara antara lain Presidium Nasional Wahyu Al Fajri, Sekretaris Nasional Khabib Al-Fatach, Ketua Lembaga Sosial Sufyan dan Ketua Lembaga Pendidikan Irham Ar.