Perbedaan Adalah Ruh dan Kekuatan Membangun Bangsa

Bekasi – Perbedaan anak-anak bangsa yang mendiami 17 ribu pulau di Tanah Air merupakan kesepakatan bersama dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pluralisme yang merupakan kekuatan dalam melepaskan diri dari tangan penjajah ketika itu, harus dijaga dan dirawat secara bersama-sama.

Sesama warga negara jangan saling menjelek-jelekkan satu sama lain. Justru perbedaan yang ada harus dijadikan sebagai kekuatan untuk membangun bangsa ini menjadi maju dan beradab.

Hal itu dikemukakan anggota DPRD Kota Bekasi Solihin kepada Damailahindonesiaku.com, Senin (20/9/2017) petang. “Ini (pluralisme) kan sudah disepakati oleh bangsa kita. Alhamdulillah, perbedaan dalam bingkai NKRI bukan sebagai kendala. Justru perbedaan itulah yang merangkul dan menjadi sebuah kekuatan untuk mengisi pembangunan,” kata anggota Komisi A itu di kantornya.

Ditambahkan, perbedaan suku maupun agama justru menjadi ruh bangsa Indonesia yang harus dijaga masing-masing warganya dalam kehidupan sehari-hari. Seluruh elemen masyarakat diharapkan jangan membicarakan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang bisa menciptakan jurang perbedaan serta merenggangkan persaudaraan.

“Perbedaan itu ruh dan kekuatan untuk membangun bangsa menjadi unggul dan bermartabat. Mari kita saling menghormati dan toleransi,” ujarnya.

Ketika ada pihak tertentu yang berusaha saling menjelekkan dengan mengumbar hoax dan hate speech di media sosial, Solihin menyarankan hendaknya jangan ditanggapi. “Kita jangan sampai terpancing dengan ujaran kebencian di media sosial. Tapi sebaiknya pihak kepolisian juga segera menanganinya,” tegasnya.

Demi keamanan dan kenyamanan anak bangsa dalam melakukan kegiatan sehari-hari, politisi PPP itu meminta segenap anggota masyarakat selalu saling menghargai, menjunjung tinggi moralitas, dan kebangsaan.