Jakarta – Terduga teroris berinisial SPT yang disergap di Perumahan Cluster Melia Grove RT 03 RW 23 Blok GMI No 25 Kelurahan Paku Jaya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan memiliki peran sebagai pencari dana. Uang yang dikumpulkan itu digunakan untuk mendanai pengiriman orang ke luar negeri yang dikenal sebagai daerah ISIS seperti Suriah dan Filipina.
Hal tersebut diutarakan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul, Jumat (11/8). “Keterlibatan yang bersangkutan adalah melakukan pendanaan kepada orang-orang yang berangkat ke Filipina dan Suriah,” kata Martinus, Jumat (11/8).
Martinus mengatakan, penangkapan pria itu merupakan hasil pengembangan dari penangkapan dua terduga teroris di Desa Kasang Kumpeh, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muara, Jambi, yakni S (38) dan R (39). Densus 88 menangkap keduanya pada Kamis (10/8/2017) sekitar pukul 15.00 WIB.
Menurut Martinus, SPT digelandang ke Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok untuk menjalani pemeriksaan. “SPT sudah dibawa ke Mako Brimob akan ada pemeriksaan intensif untuk digali keterlibatan yang bersangkutan,” katanya.
Tim gabungan Densus 88 dan Polres Tangsel melakukan penangkapan ketika SPT mengendarai sepeda motor hendak mengantarkan anaknya ke sekolah. Ia disergap tim gabungan Densus 88 dan di depan pos petugas keamanan komplek perumahan premium, Cluster Melia Grove, perumahan Graha Raya.
Sekitar setengah jam setelah penyergapannya, istri dan satu lagi anak SPT ikut dibawa ke Mako Brimob dengan kendaraan dinas Polres Tangsel.
Dari rumah yang dikontrak terduga teroris selama sekitar setahun tersebut, polisi mengamankan barang dan dokumen sebanyak empat boks dan langsung di bawa ke Markas Polres Tangsel.