Tarakan – Berkembangnya paham radikal terorisme dan semakin banyaknya berita hoax yang tersebar di dunia maya, mendorong Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk terus mengintensifkan langkah-langkah pencegahan. Media massa pers adalah salah satu elemen yang akan dilibatkan.
Seiring dengan berkembangnya teknologi di indonesia khususnya teknologi internet membuat informasi semakin mudah untuk di akses masyarakat luas namun dari sekian banyak manfaatnya masih ada pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi itu untuk menyebarkan konten negatif yang bisa menyesatkan orang yang mengkonsumsi konten tersebut.
Oleh karena itu dalam sambutannya dalam acara Literasi Media Sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Paham Radikal dan Terorisme Di Masyarakat Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Utara, Direktur Deradikalisasi Prof. Dr. Irfan Idris, MA mengatakan “Media memiliki peran sangat penting dalam mencerdaskan dan sebagai penerang bagi pembacanya,” Kamis (16/03/2017).
Dalam kaitannya dengan tindak terorisme yang sangat marak di Indonesia beliau sangat berharap kepada peserta yang hadir dalam acara yang diadakan di hotel monaco tersebut agar penggiat media massa bisa mengambil peran dalam meredam berkembangnya paham radikal terorisme, berita hoax, maupun ujaran kebencian yang sangat tidak terkandali saat ini.