Jakarta – Peran Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD selama ini untuk membantu tugas pokok Badan Nasional Penanggulagan Terorisme (BNPT) dalam upaya melakukan pencegahan penyebaran paham radikalisme-terorisme agar tidak meluas di tengah-tengah masyarakat dinilai cukup penting dan efektif.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Drs Boy Rafli Amar, MH, saat melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi ke Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Mayjen TNI. I. Nyoman Cantiasa, SE, M. Tr.(Han), yang berlangsung di ruang kerja Danjen Kopassus, Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta, Senin (8/6/2020)
“Iya, dapat dikatakan peran Kopassus dalam membantu tugas BNPT selama ini sangat efektif, karena tugas-tugas yang dilaksanakan Kopassus ini sudah dikoordinasikan langsung di Kedeputian I (bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi) di kita (BNPT),” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol. Boy Rafli Amar.
Lebih lanjut Kepala BNPT menjelaskan, selama ini sudah banyak sekali kegiatan program-program BNPT yang dilakukan oleh Kopassus utamanya dalam bidang pencegahan paham radikal terorisme di masyarakat. Karena yang namanya upaya untuk mencegah itu adalah suatu rangkaian kegiatan yang tidak boleh berhenti serta tidak mengenal ruang dan waktu.
“Karena kita ingin jangan sampai paham-paham radikalisme ini menjadi dominan di masyarakat. Karena kalau dia menjadi dominan, maka tentu pemikiran-pemikiran bangsa Indonesia atau rakyat Indonesia ini bisa tidak sejalan lagi dengan nilia-nilai luhur bangsa yang berdasarkan Pancasila,” kata mantan Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan (Waka Lemdiklkat) Polri ini .
Untuk itulah menurut Kepala BNPT bagaimana masyarakat bangsa ini semuanya untuk bersama-sama memperjuangkan maupun memoderasi dengan segala apapun yang dilakukan dalam mencegah penyebaran paham tersebut di masyarakat. Hal ini agar pemikiran-pemikiran radikal yang mengarah ke teror yang dilakukan oleh kelompok-kelompok teror dengan menghalalkan segala cara itu tidak boleh terjadi di muka bumi ini.
“Apalagi negara kita adalah negara hukum. Oleh karena itu dalam konteks itulah perlu kemampuan-kemampuan di lapangan salah satunya yang dimiliki Kopassus ini untuk bersama membantu BNPT dalam meredam paham-paham (radikal terorisme) itu agar tidak menjadi semakin luas dan meresahkan masyarakat kita,” ujar alumni Akpol tahun 1988 ini.
Tidak hanya itu, mantan Kapolda Papua ini juga mengatakan bahwa tugas-tugas Kopassus di BNPT selama ini juga cukup banyak. Namun demikian Kepala BNPT enggan menjelaskan lebih rinci mengenai tugas-tugas tersebut. “Tentukan banyak sekali kegiatan kegiatan yang di bawah permukaan, artinya itu tidak tampil dan memerlukan kemampuan fungsi intelijen yang tidak bisa dijelaskan mengenai bentuk-bentuk kegiatannya seperti apa,” kata mantan kepala Divisi Humas Polri ini.
Maka dari itu dirinyanya berharap agar kerjsama antara BNPT dengan Kopassus dalam penanggulangan terorisme kedepannya bisa lebih erat lagi, terutama dalam kaitan pembinaan kemampuan dalam bentuk latihan bersama sebagai upaya untuk mendukung tugas-tugas operasional di lapangan. Karena dengan kemampuan, negara ini tentunya akan bisa mengelola dalam menghadapi potensi ancaman dan aksi teror.
“Pelatihan ini bisa terkait dengan masalah penanggulangan dari aksi-aksi teror ataupun dalam bidang yang lebih kepada kontra radikalisme dengan mengedepankan kegiatan kegiatan di lapangan. Karena yang kita tahu bahwa masalah radikalisme yang lebih kepada atau mengarah kepada perbuatan teror hari ini cukup menimbulkan sebuah keresahan dan menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat,” kata mantan Kapolda Banten ini.
Untuk itulah perlu dilakukan langkah-langkah anti atau kontra radikalisme termasuk juga dalam hal ini keikutsertaan dari personil yang berasal dari Kopassus untuk membantu tugas-tugas di bidang kontra radikalisme. “Dan itu juga merupakan amanat dari Undang-Undang nomor 5 tahun 2018 tentang penaggulangan terorisme,” kata peraih Doktoral bidang Komunikasi dari Universitas Padjajaran ini.
Dengan kemampuan dan profesionalisme yang dimiliki Kopassus yang bertugas di BNPT itu Kepala BNPT berharap agar tugas maupun visi-misi BNPT dalam menjalankan program bisa berjalan dengan baik. Apalagi personel Kopassus selama ini juga ada yang mengawaki sejumlah jabatan di BNPT.
“Kita berharap dengan kerjasama yang baik ini misi dan tugas-tugas khususnya bagi kami di BNPT ini bisa semakin terpelihara dengan baik, baik itu dari performa kesatuan yang tentunya harus ditopang oleh seluruh sumber daya yang mumpuni. Dan tentu salah satu dari tulang punggung tugas-tugas kita di lapangan adalah prajurit Kopassus juga yang berada di BNPT itu sendiri,” .kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Dalam kesempatan tersebut Kepala BNPT juga mengatakan, selain mempererat kerjasama antara BNPT dengan Kopassus dalam penanggulangan terorisme, pertemuan dengan Danjen Kopassus ini juga sebagai bagian dari silaturami karena keduanya pernah bertugas di Papua di waktu yang hampir bersamaan. Dimana saat itu Kepala BNPT menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, sedangkan Danjen Kopassus saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Kodam (Kasdam) XVII/Cenderawasih.
“Jadi kami bersilaturahmi dengan Pak Danjen Kopassus ini kebetulan kami pernah sama-sama bertugas di Papua. Jjadi hari ini kami bisa bertemu kembali dengan kawan lama,” kata mantan Wakil Komandan Kontingen Garuda XIVdi Bosnia ini mengakhiri.
Dalam kunjungan ke Kopassus tersebut Kepala BNPT didampingi para pejabat BNPT yang berasal dari Kopassus yakni Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deraadikalisasi Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Kepala Biro Umum Brigjen TNI Dadang Hendrayudha, Kasubdit Kerjasama Multilateral Kolonel Inf. Kurniawan, SE, Kasi Pelaksanaan Latihan Letkol. Inf. Luki Triandono dan Kasi Penggalangan Mayor Cba. Jumadi.