Penyusunan SOP Sistem Keamanan Subbid Minerba di Evaluasi dalam FGD

Jakarta – Terorisme telah menjadi acaman nyata bagi masyarakat. Peristiwa serangan aksi terorisme yang telah terjadi di tanah air dengan sasaran yang bervariasi seperti rumah ibadah, institusi pemerintah serta Obvitnas termasuk Sub-bidang Mineral dan Batubara (Subbid Minerba)masih menjadi ancaman serius dan nyata.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Sub Direktorat Pengamanan Obyek Vital dan Transportasi pada Direktorat Perlindungan di Kedeputian I menyusun Standart Operasional Prosedur (SOP) dalam melindungi Obyekvital nasional (Obvitnas) dari ancaman terorisme khususnya di subbid Minerba dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) sekaligus Focus Group Discussion (FGD) penyusunan SOP.

FGD ini sekaligus untuk mengevaluasi draf SOP yang disusun dari FGD sebelumnya yang telah digelar di Jakarta, Balikpapan dan Makassar.

Hadir sebagai narasumber dalam FGD tersebut antara lain Akademisi dari Pusat Riset Ilmu Kepolisian Kajian Terorisme Universitas Indonesia (UI), Dr. Jerry M. Logahan. Menurut Jerry, draf SOP yang telah disusun juga perlu di evaluasi dengan memperhatikan kondisi perusahaan Minerba wilayah masing-masing.

“Adapun evaluasi dampak pasca kejadian yang dilakukan di Balikpapan dan juga di Makassar yaitu Perlunya perhatian pada karakteristik perusahaan yang berbeda-beda, dikaitkan dengan penerapan SOP sehingga diperlukan penyesuaian pada saat SOP tersebut di terapkan dan di aplikasikan,” ujar Jerry

Dirinya berharap dengan adanya evaluasi tersebut dapat meminimalisir peran langsung aparat keamanan seperti polisi di perusahaan tambang, sehingga pelaksanaan pengamanan menjadi lebih independen, serta dapat mendorong upaya peningkatan kualitas satuan pengamanan.

“Nantinya dalam menjalankan pedoman ini, perlu adanya sinergitas antara pengelola keamanan internal, Polri, TNI, dan aparat terkait lainnya yang kemudian akan dikoordinir oleh BNPT dengan SOP ini. BNPT akan menjadi koordinator utama untuk pengamanan obvitnas dalam kondisi kontijensi, sedangkan dalam kondisi aman dan rawan pengamanan internal yang menjadi bintang utamanya. Kepolisian akan mulai terlibat dalam pengamanan di obvitnas mulai kondisi rawan hingga kontijensi,” kata Jerry mengakhiri.